Bookeeping – Dalam menjalankan sebuah bisnis pasti ada yang namanya laporan keuangan. Laporan keuangan sendiri adalah output dari Akuntansi. Inputnya apa? Inputnya adalah berupa data akuntansi, bisa data transaksi atau hal lain.
Sementara proses akuntansi adalah Bookeeping, proses yang mengelola seluruh data akuntansi untuk tujuan menghasilkan laporan keuangan.
Jadi disini terlihat jelas ya, bahwa ada perbedaan antara Akuntansi dan Bookeeping.
Dalam artikel ini, kita akan coba membahas tentang bookeeping, Jadi pastikan kalian
Bookeeping mengubah data akuntansi menjadi laporan keuangan. Data akuntansi adalah data keuangan yang dapat diklasifikasi pada aset, utang, modal, pendapatan, dan beban. Data keuangan meliputi kelima komponen dasar laporan keuangan.
Di luar kelima komponen dasar laporan keuangan tersebut, tidak disebut sebagai data akuntansi. Data akuntansi pendapatan meliputi penjualan, keuntungan,dan seterusnya.
Data akuntansi utang antara lain utang dagang, utang gaji, utang bank, dan seterusnya. Data akuntansi adalah data yang berasal dari transaksi akuntansi.
Pengertian dan Penjelasan Bookeeping
Bookkeeping adalah suatu proses pencatatan harian kegiatan keuangan yang terjadi dalam suatu bisnis atau perusahaan. Sederhanaya adalah bookkeeping merupakan ujung tombak terdepan dari pemrosesan keuangan perusahaan.
Bookkeeping juga memiliki peran dalam pembuatan laporan keuangan sederhana seperti laporan arus kas, laporan laba rugi, dan neraca keuangan.
Dibawah ini adalah kegiatan yang termasuk dalam bookkeeping:
-
Proses pencatatan dan pengelolaan alur kas kecil
-
Proses pencatatan dan penyimpanan faktur hutang dan piutang
-
Proses pencatatan biaya gaji karyawan
-
Proses pencatatan rekonsiliasi bank
-
Proses pembuatan laporan keuangan seperti laporan arus kas, laporan laba rugi dan neraca
Seseorang yang bertugas melakukan bookkeeping disebut dengan bookkeeper. Hal yang wajib dimiliki oleh bookkeeper adalah akurasi. Akurasi ini penting untuk dimiliki seorang bookkeeper karena bookkeeper bertugas melakukan pencatatan yang tidak memperbolehkan adanya kesalahan. Biasanya minimal level pendidikan bagi seorang bookkeeper adalah lulusan SMA atau SMK
Bookeeping dan Akuntansi
Terkait dengan bookeeping dan akuntansi adalah 2 hal yang menjadi kunci dari berjalannya suatu usaha atau bisnis. Kedua hal tersebut menjadi penting agar bisnis bisa sehat secara finansial.
Pada akhirnya kedua kegiatan ini memang sama – sama dibutuhkan, tetapi perusahaan dapat memilih mana antara bookeeping dan akuntansi yang akan lebih dibutuhkan oleh perusahaan.
Perusahaan dirasa perlu menggunakan jasa bookeeping, jika perusahaan hanya membutuhkan pencatatan alur kas seperti bukti kas keluar dan masuk secara real time.
bookkeeping dianggap cukup jika perusahaan hanya membutuhkan laporan keuangan sederhana yang mencakup laporan laba rugi, dan neraca keuangan.
Selain itu ada baiknya sebuah perusahaan juga memiliki seorang akuntan jika perusahaan tersbut ingin laporan keuangannya lebih kompleks dan perlu saran – saran atas keputusan keuangan yang harus diambil oleh perusahaan.
Cuma problemnya, sekarang ini gaji accounting bisa dibilang termasuk tinggi. Karena itu Anda sebenarnya bisa menggunakan jasa bookeeping, karena dengan ini bisa memudahkan Anda dari segi timeline dan sumber daya manusianya.
Szeto Consultants bersedia membantu Anda terkait dengan kendala perusahaan yang Anda alami. Hubungi kami sekarang.