Vimalla Semoga istiqomah selalu dalam kebaikan.. Jakarta, Indonesia

MVP Adalah : Pengertian dan Tahapan Martketing Pada Perusahaan

2 min read

mvp adalah

Pengertian Minimum Viable Product atau MVP adalah sebuah teknik pengembangan atau development dimana product baru diperkenalkan di pasar dengan fitur dasar, tetapi cukup untuk menarik perhatian konsumen. Product akhir dirilis di pasar hanya setelah mendapatkan umpan balik yang memadai dari pengguna awal product.

 

Biasanya yang menggunakan strategi MVP adalah sebuah perusahaan startup yang akan meluncurkan product barunya. Karena pada dasarnya perusahaan startup ini memiliki resiko yang besar saat ingin merilis produknya. Tetapi MVP ini tidak menutup kemungkinan juga untuk perusahaan di luar startup.

 

Dengan memperkenalkan versi dasar kepada konsumen, perusahaan ingin mengukur respon dari calon konsumen atau pembeli.

 

Teknik ini membantu mereka dalam membuat product akhir jauh lebih baik. Dengan bantuan konsep MVP, peneliti atau tim pemasaran akan mengetahui di mana kekurangan product dan atau apa kekuatan atau kelemahannya.

 

MVP memiliki tiga fitur berbeda. Salah satunya adalah bahwa ia akan memiliki fitur yang cukup bagi konsumen untuk membeli product (menjadi lebih mudah bagi perusahaan untuk memasarkannya), yang lain adalah bahwa ia akan memiliki semacam mekanisme umpan balik di mana pengguna dapat mengirimkan umpan balik mereka tentang product tersebut. product.

 

Dan, terakhir ini seharusnya memiliki manfaat masa depan yang cukup bagi konsumen yang mengadopsi product terlebih dahulu (Google memberikan upgrade gratis OS-nya kepada semua pengguna Nexus).

 

Idenya adalah untuk mendapatkan umpan balik dari konsumen yang pada gilirannya akan membantu dalam membuat perubahan yang diinginkan dalam product akhir. MVP sebenarnya menguji skenario penggunaan yang jauh lebih bermanfaat bagi perusahaan untuk melakukan perubahan pada product akhir.

 

Mari kita pahami konsepnya dengan bantuan sebuah contoh. MVP merupakan konsep yang populer di ranah online, dimana sebuah website diluncurkan dengan fitur-fitur dasar untuk mengetahui bagaimana respon konsumen terhadap product yang ditampilkan di website tersebut.

 

Itu bisa berupa product konsumsi, product penggunaan sehari-hari atau bahkan layanan yang disediakan oleh penyedia situs web. Idenya adalah untuk memulai dari yang kecil dan kemudian mengambil petunjuk dari pengguna tentang apa sebenarnya yang mereka harapkan dari product.

 

Beberapa contoh yang dicatat adalah Dropbox, Groupon, Zappos, dll.

 

 

Baca Juga : Laporan Keuangan : Definisi, Pengaruh, dan Fungsi

 

 

 

Tahapan Dalam Pembuatan Minimum Viable Product

 

1. Wireframing

 

Tahap ini adalah gambaran / blue print dari sebuah product yang akan di rilis. Rancangan blue print ini akan digunakan untuk menunjukkan kepada client bagaimana blueprint product akan dirilis.

 

Tujuannya adalah untuk meminimalisir banyak kesalahan / revisi sebelum masuk kedalam step selanjutnya.

 

2. Prototype

 

Setelah wireframe sudah beres, maka langkah selanjutnya adalah prototyping. Prototype adalah gambaran bagaimana alur dari sebuah product berjalan. Misalnya jika dalam website adalah alur dari sebuah website itu berjalan dari button satu ke button lain.

 

Jika dalam website marketplace, prototype bisa digambarkan dengan alur dari users sampai checkout barangnya.

 

Prototype ini sangat penting sekali lagi karena sangat berguna untuk kita sebagai perusahaan dan orang yang akan menggunakan product kita. Orang yang akan menggunakan product kita akan tahu product kita akan berjalan seperti apa.

 

Maka jika ada alur yang tidak sesuai dengan keinginan, kita bisa langsung merevisi product langsung sebelum ke product final / akhir.

 

3. Minimum Viable Product

 

Tahapan selanjutnya jika prototype sudah jadi adalah MVP. Mengacu dengan prototype yang sudah jadi,

 

MVP hanya memiliki kandungan berbagai elemen utama pada suatu product, tanpa ditambahkan berbagai elemen pelengkap lainnya.

 

MVP akan mampu memberikan berbagai gambaran yang sangat jelas terkait nilai guna dan juga manfaat utama dari product terkait. MVP pun tidak hanya menjadi bahan evaluasi untuk perusahaan saja, tapi mulai diluncurkan pada para konsumen agar bisa mengetahui tanggapan mereka.

 

4. Product

 

Tahap akhir dari Minimum Viable Product adalah meciptakan product akhir yang mana di dalamnya tidak hanya sebuah elemen dari prototype saja, Tetapi sudah ditambahkan dengan berbagai element lainnya.

 

Kita sebagai perusahaan bisa langsung menciptakan produk akhir setelah memperoleh feedback dari pelanggan setelah dilakukannya evaluasi berdasarkan dari MVP.

 

Vimalla Semoga istiqomah selalu dalam kebaikan.. Jakarta, Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

promo sdc ×

Mau Belajar Accurate?

Promo Belajar Accurate. Nikmati belajar accurate dan dapatkan sertifikatnya hanya kurang dari 200 ribu rupiah.

Ambil Kelas