Vimalla Semoga istiqomah selalu dalam kebaikan.. Jakarta, Indonesia

Satu – Satunya Penakluk Mixue : Kenapa Mixue Viral?

5 min read

kenapa mixue viral

Kenapa mixue viral? Satu dari banyak pertanyaan yang terbesit dibenak kita. Mixue selain harganya murah dan enak banget, kesan lain pada saat mencicipi es krim dan minumannya ini adalah rasa yang aduhai manisnya, dua kombinasi ini ditambah dengan strategi marketing yang hebat dengan margin keuntungan yang besar tanpa royalti, tentu saja menjadi resep mujarab yang membuat mixue begitu terkenal. Begitu ada dimana – mana, sampai – sampai kita bingung dengan ruko – ruko yang ada, apakah kita sedang berada dalam labirin. Kok Mixue lagi – Mixue Lagi.

Mixue tidak hanya digandrungi oleh masyarakat pecinta minuman es krim dan minuman kekinian melainkan juga para pebisnis dan pecinta ruko kosong.

Pada artikel ini kita akan coba mengulas tentang mixue, tentang alasan kenapa mixue adalah bisnis yang akan bertahan dengan lama, menguntungkan, dan bukan sekedar hype sesaat atau viral sesaat.

Kami akan coba menunjukkan mengapa mixue merupakan bisnis yang sangat cocok di Indonesia. Sampai pada akhirnya mixue akan bertemu dengan satu – satunya penakluk yang besar kemungkinan bisa jadi mengancurkan bisnisnya.

Let’s Start…

Jangan lupa tonton dan dengarkan juga :

Ekonomi Mixue | Mixueconomics

Pernah tau Mcd? sama seperti halnya MCD, MCD adalah bisnis dengan model real estate sebenarnya, bukan sebuah bisnis resto cepat saji. Mixue sejatinya juga bukan perusahaan es krim, Melainkan waralaba yang mengandalkan produksi dan rantai pasok bahan baku serta kemasan produknya.

Jika McDonald’s memiliki keahlian untuk menyajikan makanan secara efisien dengan rasa yang enak serta konsisten, dan yang terpenting jeli dalam menemukan lokasi – lokasi strategis, membangun restoran diatasnya, lalu menyewakannya kepada pewaralaba,

Maka keahlian dari Mixue adalah kepiawaiannya, menghadirkan es krim dan minuman dengan harga yang sangat terjangkau. Yang dimaksud dengan harga murah ini adalah value proposition utama dari Mixue.

Coba bayangkan saja, hanya dengan 8000 rupiah, kita sudah bisa menikmati es krim cone super tinggi, yang sulit dihabiskan tanpa terlebih dahulu meleleh dan menetes di pakaian, Dan untuk es krim untuk ukuran jumbo ini, margin keuntungan yang diperoleh gerai terbilang besar, yakni berada di angka 60%.

Dengan kata lain, modal untuk membuat es krim hanya sekitar 3200 perak, itupun belum dikurangi dengan margin keuntungan yang diambil mixue sebagai pemasok bahan baku.

Sejak awal Zhang Hongchao, pendiri Mixue memang sangat fokus dalam memformulasikan ulang resep es krim yang dapat dijual dengan harga tak sampai 20% dari produk sejenis.

Dengan membangun pusat penelitian, pergudangan, dan logistik yang membuat biaya rantai produksi menjadi sangat murah, Zhang pun berhasil melakukannya. Tentu saja supaya dapat membuat biaya produksi tersebut menjadi lebih murah lagi skala produksi harus terus diperbesar.

Maka ekspansi bisnis pun dilakukan dengan sangat cepat, dimulai dari puluhan ribu gerai di negara asalnya tiongkok, Mixue kemudian gerilya dengan menjajah pasar asia tenggara, mulai dari Vietnam, Malaysia, Singapore, Thailand, Kamboja, Laos, Myanmar, hingga Indonesia.

Per Maret 2022 sedikitnya 22.000 gerai mixue telah beroperasi di lebih dari 11 negara, yang menjadikannya salah satu perusahaan waralaba dengan gerai terbanyak di Dunia. Wow…

Di Indonesia sendiri sudah ada lebih dari 300 cabang mixue yang sudah beroperasi hingga akhir tahun lalu dan jumlah ini terus bertambah.

Lalu pertanyaannya adalah..

Kenapa Mixue Viral?

Apa yang membuat mixue begitu menjamur dan diminati oleh masyarakat serta pebisnis dan pemiliki ruko kosong? serta kenapa mixue viral?

Sudah kami bold, mari coba kita bahas.

Bagi konsumen jawabannya adalah harga yang murah..

Dan bagi pebisnis jawabannya adalah margin keuntungan dan pangsa pasar yang sangat besar.

Dilansir dari Bubble Tea Report in Southeast Asia, Indonesia menjadi pasar bubble tea terbesar di Asia tenggara pada 2021 dengan market size mencapai US$1,6 Miliar atau Rp23,62 Triliun. Sementara itu sejak tahun 2007 pertumbuhan industri es krim di Indonesia berada di dua digit angka setiap tahunnya dengan nilai absolute diatas 2 triliun. Padahal disisi lain tingkat konsumsi es krim per kapita di Indonesia masih sangat rendah, Yang mengindikasikan ceruk pasar yang tersedia masih sangat lebar, terutama oleh produk – produk dengan harga yang lebih murah dan terjangkau.

Dan seperti yang kita tau mixue memiliki kedua jenis produk tersebut dengan harga jual yang jauh lebih murah dibandingkan kompetitor manapun. Dengan jumlah penduduk kelas menengah dan menegah ke bawah yang tumpah ruah, didukung dengan cuaca yang selalu terik dan semakin terik yang merata hampir diseluruh wilayah, serta minat tinggi masyarakat akan jajanan manis sederhana murah meriah yang gampang didapat, Kami tidak melihat sama sekali alasan bagi mixue untuk gagal di Indonesia.

Selama Mixue dapat menjaga konsistensi rasa dan harga jual yang mereka miliki, selama itulah mereka akan bertahan, Namun ironisnya sesungguhnya rasa dan harga jual itulah yang dapat menjadi bumerang yang berpotensi menghancurkannya.

Baca Juga : Peluang Bisnis Warmindo : Cari Tau Sekarang!

Gula Membunuhmu

Sungguh tidak ada yang lebih jahat ketimbang mengonsumsi gula secara berlebihan, berbagai macam kesalahan terkait dengan gula telah mencapai level yang sangat meng-khawatirkan. Kadar insulin yang meningkat didalam darah mengancam kesehatan jantung, pankreas, serta ginjal kita. Jika insulin tidak dapat diproduksi atau digunakan dengan baik, maka jadilah diabetes yang mengerikan, obesitas yang disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan telah menjadi enemi diseluruh negara.

Hal ini belum termasuk dengan kerusakan gigi, kulit, sendi, hati, sistem pencernaan dan bagian lain tubuh manusia. Masalahnya, tidak semudah itu untuk melepas kecanduan terhadap gula.

Dalam penelitian terhadap tikus, bahwa ditemukan jika gula lebih membuat ketagihan daripada obat opioid seperti kokain, dan dapat menyebabkan gejala putus zat seperti depresi dan masalah perilaku, ketika orang mencoba menghentikan gula sama sekali. Gula membanjiri otak kita dengan dopamine yang menyebabkan kecanduan.

Data dari Czapp situs web dan aplikasi penyedia intelijen pasar global tercatat menyebutkan konsumsi gula di Indonesia meningkat 40% selama satu dekade, terhitung sejak 2010.

Pergeseran pola hidup, tingkat stress yang tinggi terutama di perkotaan, serta banjirnya produk – produk berpemanis yang semakin murah dan mudah dijangkau, telah melahirkan generasi gula yang tak cuma membuat sakit masyarakat, melainkan membebani klaim BPJS yang harus ditanggung negara akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan.

Kasus diabetes yang terjadi pada anak baru baru ini, menjadi peringatan bagi pemerintah untuk segera menerbitkan regulasi yang dapat mendorong masyarakat membatasi konsumsi gula.

Sebelumnya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis data yang menunjukkan bahwa prevalensi anak penderita diabetes meningkat 70 kali lipat pada januari 2023 dibandung 2010.

Pendiri sekaligus CRO Center for Indonesia’s Strategic Development Intiative (CISDI), Diah Saminarsih menyebutkan jika data ini menggambarkan situasi “yang sangat mengkhawatirkan”, bahwa anak – anak telah mengadopsi pola hidup tidak sehat, salah satunya akibat konsumsi makanan berkandungan gula tinggi.

Makanan dan minuman manis begitu mudah dijangkau, sementara kebijakan pemerintah sejauh ini dianggap belum cukup melindungi, dan lebih banyak menggantungkan pembatasan konsumsi gula pada keputusan masyarakat sendiri, berdasarkan informasi kandungan gula yang tertera pada label makanan dan minuman.

Isu pemberian label gula yang besar di dalam kemasan minuman makanan berpemanis lalu menyeruak, sayangnya label semacam ini tidak cukup, kita cenderung tidak peduli dengan label.

Tapi bagaimana jika harga jualnya dinaikkan? Mungkin akan lain ceritanya.

Baca Juga : Bisnis Di Bulan Ramadhan Yang Bisa Dikembangkan

Mari berkenalan dengan satu – satunya penakluk Mixue.

Cukai Gula

Menjaga kesehatan masyarakat adalah investasi jangka panjang terbaik yang dapat dilakukan oleh pemetintah. Kabar baiknya cukai gula tak hanya efektif mendorong pengurangan konsumsinya di tengah masyarakat, tetapi juga dapat memberikan penerimaan negara yang bahkan lebih besar dari cukai pada MMEA dan etil alkohol.

Cukai didefinisikan sebagai pungutan negara yang dikenakan terhadap barang – barang tertentu, yang mempunyai sifat dan karakteristik tertentu, yaitu konsumsinya yang perlu dikendalikan, peredarannya perlu diawasi, pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup, atau pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan keseimbangan.

Sebelumnya isu cukai gula ini sempat mencuri perhatian pada kasus PT Es Teh Indonesia yang melayangkan somasi kepada pelanggan yang mengkritik produk minumannya terlalu manis. Dalam Perpres 130/2022 tentang perincian anggaran dan pendapatan dan belanja negara, pemerintah telah memasukkan target penerimaan cukai MBDK (Minuman Bergula dalam Kemasan) yang ditetapkan senilai Rp. 3,08 Triliun.

Hingga saat ini pemerintah terus mempersiapkan kebijakan pengenaan cukai untuk minuman berpemanis. Berbagai pertimbangan masih dalam pembahasan. Di banyak negara lain upaya pengendalian dampak konsumsi minuman bergula melalui cukai terbukti efektif.

Contohnya di Hungaria, kebijakan Public Health Product Tax (PHPT) telah menurunkan konsumsi minuman berpemanis sebesar 26-32%.

Di Mexico, cukai mampu mengurangi konsumsi minuman berpemanis hingga 17%. Terutama dari kalangan ekonomi rendah.

Di Australia, adanya pajak 20% dari minuman berpemanis dapat menurunkan konsumsi hingga 124 gram/hari pada laki – laki dan 67 gram/hari pada wanita.

Jika kebijakan cukai ini nantinya diimplementasikan di Indonesia, maka harga jual minuman bergula akan naik, Tentu saja ini bukan kabar yang bagus bagi Mixue yang menjadikan “Murah” sebagai value proposition dari produk – produknya,

Meski saya tidak suka dengan pajak, wkwkwk. Emang siapa yang suka dengan pajak? adakah :v?

Namun untuk penggunaan cukai pada minuman berpemanis atau gula, sangatlah penting untuk didukung, untuk mengendalikan konsumsi berlebihan di tengah masyarakat.

Jadi bagaimana denganmu?

Apakah kamu setuju dengan cukai gula?

Apakah kamu setuju jika itu adalah satu – satunya penakluk Mixue yang murahnya kurang ajar? Apakah kamu sudah paham kenapa mixue viral?

Vimalla Semoga istiqomah selalu dalam kebaikan.. Jakarta, Indonesia
promo sdc ×

Mau Belajar Accurate?

Promo Belajar Accurate. Nikmati belajar accurate dan dapatkan sertifikatnya hanya kurang dari 200 ribu rupiah.

Ambil Kelas