Informasi Archives - Szeto Consultants Blog Informasi Menarik Tentang Keuangan, Bisnis, dan Hal Lainnya Fri, 17 Oct 2025 08:10:09 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.3 https://blog.szetoconsultants.com/wp-content/uploads/2021/12/cropped-logo-szeto-consultants-32x32.png Informasi Archives - Szeto Consultants Blog 32 32 Loco dan Franco adalah, Pengertian dan Perbedaannya https://blog.szetoconsultants.com/loco-franco-adalah/ Fri, 17 Oct 2025 08:10:09 +0000 https://blog.szetoconsultants.com/?p=5674 Blog Szeto Consultants – Dalam dunia bisnis, perdagangan, dan logistik, Anda pasti sering mendengar istilah “Loco” dan “Franco” dalam sebuah penawaran harga atau kontrak jual-beli. Meskipun terdengar sederhana, kedua istilah ini memiliki dampak besar terhadap harga, tanggung jawab, dan risiko antara penjual dan pembeli. Salah memahami arti Loco dan Franco dapat menyebabkan kerugian, keterlambatan pengiriman, […]

The post Loco dan Franco adalah, Pengertian dan Perbedaannya appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
Blog Szeto Consultants – Dalam dunia bisnis, perdagangan, dan logistik, Anda pasti sering mendengar istilah “Loco” dan “Franco” dalam sebuah penawaran harga atau kontrak jual-beli. Meskipun terdengar sederhana, kedua istilah ini memiliki dampak besar terhadap harga, tanggung jawab, dan risiko antara penjual dan pembeli.

Salah memahami arti Loco dan Franco dapat menyebabkan kerugian, keterlambatan pengiriman, dan bahkan sengketa bisnis.

Mengenal Apa itu Loco dan Franco

Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu Loco dan Franco, perbedaan fundamental di antara keduanya, serta bagaimana software Supply Chain Management (SCM) seperti Prieds dapat menjadi solusi cerdas untuk mengelola kompleksitas keduanya secara efisien.

Apa Itu Harga Loco?

Loco adalah istilah yang berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “lokasi”. Dalam konteks perdagangan, harga Loco berarti harga barang di lokasi penjual (pabrik atau gudang) dan belum termasuk biaya pengiriman.

Sederhananya, saat Anda membeli dengan syarat Loco, tanggung jawab Anda sebagai pembeli dimulai begitu barang tersebut keluar dari pintu gudang penjual.

Tanggung Jawab Pembeli (Buyer) dalam Transaksi Loco:

  • Mengambil barang langsung dari lokasi penjual.
  • Menanggung seluruh biaya pengiriman (biaya transportasi, tol, bongkar muat).
  • Menanggung seluruh biaya asuransi pengiriman (jika ada).
  • Menanggung seluruh risiko yang mungkin terjadi selama perjalanan, seperti kerusakan atau kehilangan barang.

Analogi Sederhana: Membeli dengan syarat Loco ibarat Anda membeli kopi langsung di kedai. Anda membayar harga kopinya, dan setelah itu, Anda sendiri yang bertanggung jawab membawanya pulang. Jika kopi tumpah di jalan, itu adalah risiko Anda.

Apa Itu Harga Franco?

Franco adalah istilah yang berasal dari bahasa Italia yang berarti “bebas” atau “gratis” (dalam konteks biaya kirim). Harga Franco berarti harga barang sudah termasuk seluruh biaya pengiriman hingga tiba di lokasi pembeli.

Dengan kata lain, penjual bertanggung jawab penuh atas barang tersebut sampai diserahkan di depan pintu gudang atau alamat yang ditentukan oleh pembeli.

Tanggung Jawab Penjual (Seller) dalam Transaksi Franco:

  • Mengatur dan mengurus proses pengiriman barang.
  • Menanggung seluruh biaya pengiriman hingga sampai ke tujuan.
  • Menanggung seluruh risiko yang mungkin terjadi selama barang dalam perjalanan.

Analogi Sederhana: Membeli dengan syarat Franco ibarat Anda memesan makanan melalui aplikasi. Harga yang Anda bayar sudah termasuk biaya pengantaran, dan penjual (restoran) bertanggung jawab penuh hingga makanan tersebut tiba di tangan Anda.

Tabel Perbedaan Loco vs Franco

Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah perbandingan langsung keduanya:

Aspek Loco Franco
Titik Penyerahan Tanggung Jawab Di gudang/pabrik penjual Di gudang/alamat pembeli
Biaya Pengiriman (Ongkir) Ditanggung oleh pembeli Ditanggung oleh penjual
Risiko Selama Pengiriman Ditanggung oleh pembeli Ditanggung oleh penjual
Pihak yang Mengurus Logistik Pembeli Penjual

 

Tantangan Mengelola Transaksi Loco & Franco Secara Manual

Baik sebagai penjual maupun pembeli, mengelola transaksi ini secara manual dapat menimbulkan berbagai masalah:

  • Perhitungan Biaya yang Rumit: Bagi penjual dengan syarat Franco, menghitung total ongkos kirim ke berbagai lokasi bisa salah dan mengurangi margin keuntungan.
  • Pelacakan yang Sulit: Bagi pembeli dengan syarat Loco, melacak posisi dan status pengiriman yang diurus sendiri bisa memakan waktu dan tenaga.
  • Manajemen Stok Tidak Sinkron: Keterlambatan atau ketidakpastian pengiriman dapat mengacaukan jadwal produksi dan tingkat persediaan di gudang.
  • Dokumentasi Berantakan: Mengelola Surat Jalan, Tanda Terima Barang, dan bukti pengiriman lainnya secara manual sangat rentan hilang atau rusak.

 

Solusi Cerdas dengan Prieds Supply Chain Management (SCM)

Di sinilah teknologi mengambil peran penting. Prieds hadir sebagai platform Supply Chain Management terintegrasi yang dirancang untuk mengatasi semua tantangan tersebut, baik untuk skema Loco maupun Franco.

Bagaimana Prieds Membantu Anda?

  1. Untuk Penjual (Transaksi Franco):
    • Route Optimization: Sistem Prieds dapat membantu merencanakan rute pengiriman paling efisien untuk menekan biaya operasional.
    • Real-Time Delivery Tracking: Lacak posisi setiap pengiriman secara real-time dan berikan visibilitas penuh kepada pelanggan Anda.
    • Digital Proof of Delivery (e-POD): Dapatkan bukti serah terima barang secara digital (foto, tanda tangan) yang langsung tersimpan di sistem, mempercepat proses penagihan.
  2. Untuk Pembeli (Transaksi Loco):
    • Warehouse Management System (WMS): Pastikan stok barang yang akan diambil sudah disiapkan dengan akurat oleh tim gudang, mempercepat proses muat barang.
    • Inventory Visibility: Dapatkan informasi akurat mengenai ketersediaan stok sebelum Anda mengirim armada untuk mengambil barang.
    • Integrasi Transportasi: Kelola dan pantau armada internal atau eksternal yang Anda tugaskan untuk mengambil barang dalam satu platform terpusat.

Memahami perbedaan Loco dan Franco adalah langkah awal yang krusial dalam setiap transaksi jual-beli. Loco memberikan kontrol logistik kepada pembeli, sementara Franco memberikan kenyamanan karena semua diurus oleh penjual.

Apapun skema yang Anda pilih, mengelolanya dengan efisien adalah kunci profitabilitas. Prieds Supply Chain Management menyediakan alat yang Anda butuhkan untuk mengotomatisasi proses, mengurangi risiko human error, dan memberikan visibilitas penuh dari gudang hingga ke tujuan akhir.

Jangan biarkan kompleksitas istilah logistik menghambat efisiensi bisnis Anda. Hubungi tim Prieds hari ini untuk mendapatkan konsultasi dan demo gratis tentang bagaimana kami dapat mentransformasi rantai pasok Anda.

The post Loco dan Franco adalah, Pengertian dan Perbedaannya appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
Apa itu SaaS? Pengertian, Keuntungan untuk Pertumbuhan Bisnis https://blog.szetoconsultants.com/apa-itu-saas/ Wed, 24 Sep 2025 09:44:29 +0000 https://blog.szetoconsultants.com/?p=5613 Blog Szeto Consultants – Di era bisnis sebelum dominasi internet, proses adopsi perangkat lunak adalah sebuah komitmen besar. Perusahaan harus membeli lisensi fisik (sering kali dalam bentuk CD-ROM), menginstalnya di server atau komputer milik sendiri (on-premise), dan mempekerjakan tim IT khusus untuk melakukan pemeliharaan, pembaruan, dan penanganan masalah. Model ini tidak hanya menuntut investasi modal […]

The post Apa itu SaaS? Pengertian, Keuntungan untuk Pertumbuhan Bisnis appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
Blog Szeto Consultants – Di era bisnis sebelum dominasi internet, proses adopsi perangkat lunak adalah sebuah komitmen besar. Perusahaan harus membeli lisensi fisik (sering kali dalam bentuk CD-ROM), menginstalnya di server atau komputer milik sendiri (on-premise), dan mempekerjakan tim IT khusus untuk melakukan pemeliharaan, pembaruan, dan penanganan masalah.

Model ini tidak hanya menuntut investasi modal awal (Capital Expenditure atau CAPEX) yang sangat tinggi, tetapi juga kaku dan lambat beradaptasi dengan perubahan.

Kini, lanskap tersebut telah berubah secara fundamental berkat sebuah model distribusi yang dikenal sebagai Software as a Service (SaaS). Jika diibaratkan, model lama seperti membeli koleksi DVD film, di mana Anda memiliki fisiknya namun bertanggung jawab penuh atas penyimpanan dan perawatannya.

SaaS, di sisi lain, lebih mirip seperti berlangganan Netflix atau Spotify Anda tidak memiliki infrastrukturnya, namun Anda mendapatkan akses ke ribuan konten yang selalu diperbarui dengan biaya bulanan yang terprediksi.

Artikel ini akan mengupas tuntas definisi SaaS, perbedaannya dengan model tradisional, serta menganalisis keuntungan-keuntungan strategis yang menjadikannya motor penggerak transformasi digital bagi bisnis dari berbagai skala.

Apa Itu Software as a Service (SaaS)?

Jika Anda masih bingung apa itu SaaS? jadi SaaS / Software as a Service adalah model lisensi dan distribusi perangkat lunak di mana aplikasi dihosting secara terpusat oleh penyedia layanan (provider) dan disediakan untuk pelanggan melalui internet dengan sistem berlangganan. Alih-alih menginstal dan memelihara perangkat lunak di server internal, pengguna cukup mengaksesnya melalui peramban web (web browser) atau aplikasi seluler.

Karakteristik utama yang mendefinisikan model SaaS meliputi:

  • Akses Melalui Internet: Pengguna hanya memerlukan koneksi internet dan perangkat (komputer, tablet, atau ponsel) untuk mengakses dan menggunakan aplikasi.
  • Model Berlangganan: Pembayaran dilakukan secara periodik (umumnya bulanan atau tahunan) berdasarkan jumlah pengguna atau tingkat penggunaan, mengubah investasi dari CAPEX menjadi biaya operasional (Operational Expenditure atau OPEX) yang dapat diprediksi.
  • Infrastruktur Dikelola Penyedia: Seluruh infrastruktur pendukung—termasuk server, penyimpanan data, keamanan, dan backup—sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia SaaS.
  • Pembaruan Otomatis: Penyedia secara kontinu melakukan pembaruan, perbaikan bug, dan penambahan fitur baru tanpa memerlukan intervensi dari pengguna. Pengguna dijamin selalu mengakses versi terbaru dari perangkat lunak.

Perbandingan SaaS vs Software Tradisional (On-Premise)

Untuk memahami dampak transformatifnya, penting untuk melihat perbandingan langsung antara kedua model.

Aspek Model SaaS (Berbasis Cloud) Model Tradisional (On-Premise)
Biaya Awal Rendah, sering kali tanpa biaya awal. Sangat tinggi (pembelian lisensi permanen, server, hardware).
Model Pembayaran Berlangganan (Bulanan/Tahunan). Satu kali pembayaran lisensi di muka, ditambah biaya pemeliharaan.
Aksesibilitas Dari mana saja dengan koneksi internet. Terbatas pada jaringan internal perusahaan atau melalui VPN yang kompleks.
Pemeliharaan Dilakukan sepenuhnya oleh penyedia layanan. Menjadi tanggung jawab penuh tim IT internal.
Pembaruan Otomatis, kontinu, dan tanpa biaya tambahan. Manual, kompleks, sering kali memerlukan biaya tambahan atau proyek baru.
Skalabilitas Sangat fleksibel; mudah menambah atau mengurangi pengguna sesuai kebutuhan. Kaku; penambahan kapasitas memerlukan investasi hardware dan lisensi baru.

Keuntungan Strategis SaaS untuk Bisnis Anda

Adopsi SaaS bukan lagi sekadar tren teknologi, melainkan sebuah keputusan bisnis strategis yang memberikan keunggulan kompetitif.

1. Efisiensi Biaya dan Prediktabilitas Anggaran

Ini adalah keuntungan paling signifikan. Dengan menghilangkan kebutuhan investasi awal yang masif untuk hardware dan lisensi, SaaS membuka akses bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk menggunakan perangkat lunak canggih yang sebelumnya hanya terjangkau oleh korporasi besar. Anggaran menjadi lebih mudah diprediksi dengan biaya langganan yang tetap.

2. Implementasi Cepat dan Aksesibilitas Tinggi

Proses implementasi SaaS dapat diselesaikan dalam hitungan jam atau hari, bukan bulan. Setelah berlangganan, tim dapat langsung menggunakan aplikasi. Kemampuan untuk mengakses data dan fitur dari mana saja sangat mendukung tren kerja jarak jauh (remote work) dan hibrida, meningkatkan produktivitas dan fleksibilitas tim.

3. Skalabilitas yang Fleksibel

Bisnis bersifat dinamis. Saat perusahaan Anda berkembang dan merekrut lebih banyak karyawan, Anda dapat dengan mudah menambah jumlah lisensi. Sebaliknya, jika Anda perlu melakukan perampingan, Anda dapat mengurangi langganan tanpa terbebani oleh aset hardware atau lisensi yang tidak terpakai.

4. Fokus pada Bisnis Inti, Bukan Isu Teknis

Dengan SaaS, tanggung jawab untuk memastikan perangkat lunak berjalan (uptime), aman, dan diperbarui berada di tangan penyedia. Ini membebaskan sumber daya IT internal Anda dari tugas-tugas pemeliharaan rutin, sehingga mereka dapat lebih fokus pada inisiatif digital yang strategis bagi pertumbuhan perusahaan.

5. Keamanan dan Kepatuhan Tingkat Tinggi

Penyedia SaaS ternama menginvestasikan sumber daya yang sangat besar pada keamanan siber, enkripsi data, dan kepatuhan terhadap standar internasional (seperti ISO 27001). Seringkali, tingkat keamanan yang mereka tawarkan jauh melampaui apa yang mampu dibangun oleh tim internal sebuah perusahaan.

Ekosistem SaaS Terintegrasi untuk Bisnis Indonesia

Contoh nyata dari kekuatan SaaS dapat dilihat pada ekosistem yang ditawarkan oleh Mekari. Mekari menyediakan serangkaian solusi SaaS yang dirancang untuk mengotomatisasi dan mengintegrasikan berbagai aspek operasional bisnis, mulai dari sumber daya manusia hingga keuangan.

  • Mekari Talenta: Platform HRIS untuk mengelola absensi, penggajian (payroll), cuti, dan administrasi karyawan lainnya.
  • Mekari Jurnal: Perangkat lunak akuntansi online untuk pembukuan, manajemen faktur, kontrol biaya, dan pelaporan keuangan.
  • Mekari Qontak: Solusi CRM Omnichannel untuk mengelola interaksi pelanggan, penjualan, dan layanan pelanggan.

Dengan mengadopsi platform seperti Mekari, perusahaan dapat mengotomatisasi proses bisnis yang krusial, meningkatkan efisiensi, dan mendapatkan data akurat secara real-time untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

SaaS sebagai Akselerator Pertumbuhan

Software as a Service (SaaS) telah secara fundamental mengubah cara bisnis mengakses dan memanfaatkan teknologi. Ini bukan lagi hanya tentang menyewa perangkat lunak; ini adalah tentang mengadopsi model bisnis yang gesit, efisien secara biaya, dan dapat diskalakan. Dengan membebaskan perusahaan dari beban teknis dan investasi modal yang berat, SaaS memungkinkan para pemimpin untuk fokus pada tujuan utama mereka: inovasi, pelayanan pelanggan, dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Gunakan Software SaaS dari Mekari

Untuk mentransformasi operasional bisnis Anda dengan solusi HR, akuntansi, dan CRM yang terintegrasi, temukan rangkaian produk SaaS unggulan dari Mekari.

Selengkapnya di mekari.szetoconsultants.com.

The post Apa itu SaaS? Pengertian, Keuntungan untuk Pertumbuhan Bisnis appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
Pembukuan vs Akuntansi, Apa Bedanya dan untuk Apa Tujuannya? https://blog.szetoconsultants.com/pembukuan-vs-akuntansi/ Tue, 23 Sep 2025 04:19:11 +0000 https://blog.szetoconsultants.com/?p=5609 Blog Szeto Consultants – Dalam ekosistem bisnis yang dinamis, terminologi “pembukuan” (bookkeeping) dan “akuntansi” (accounting) sering kali digunakan secara bergantian. Kesalahpahaman ini, meskipun tampak sepele, dapat berimplikasi serius terhadap kesehatan finansial dan pengambilan keputusan strategis sebuah entitas bisnis. Kegagalan dalam membedakan kedua fungsi ini dapat menyebabkan misinterpretasi data keuangan, ketidakpatuhan terhadap regulasi, dan hilangnya peluang […]

The post Pembukuan vs Akuntansi, Apa Bedanya dan untuk Apa Tujuannya? appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
Blog Szeto Consultants – Dalam ekosistem bisnis yang dinamis, terminologi “pembukuan” (bookkeeping) dan “akuntansi” (accounting) sering kali digunakan secara bergantian. Kesalahpahaman ini, meskipun tampak sepele, dapat berimplikasi serius terhadap kesehatan finansial dan pengambilan keputusan strategis sebuah entitas bisnis.

Kegagalan dalam membedakan kedua fungsi ini dapat menyebabkan misinterpretasi data keuangan, ketidakpatuhan terhadap regulasi, dan hilangnya peluang optimalisasi.

Pembukuan adalah proses pencatatan transaksi keuangan secara sistematis, sementara akuntansi adalah proses interpretasi, analisis, klasifikasi, pelaporan, dan peringkasan data keuangan tersebut.

Secara sederhana, jika pembukuan adalah kegiatan menulis buku harian keuangan perusahaan, maka akuntansi adalah proses menganalisis buku harian tersebut untuk menulis sebuah biografi yang disertai dengan proyeksi masa depan.

Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan fundamental antara keduanya, menganalisis hubungan simbiosis mereka, dan memberikan panduan strategis bagi bisnis Anda untuk menentukan kebutuhan spesifiknya.

Membedah Pembukuan dan Akuntansi

Untuk membangun pemahaman yang kokoh, esensial untuk membedah definisi dan lingkup kerja dari masing-masing fungsi.

Apa itu Pembukuan (Bookkeeping)?

Pembukuan adalah fungsi administratif yang berfokus pada pencatatan transaksi keuangan harian secara akurat dan konsisten. Ini adalah fondasi dari seluruh sistem akuntansi. Tanpa pembukuan yang teliti, data yang dihasilkan tidak akan valid dan dapat menyesatkan.

  • Tujuan Utama: Mencatat setiap transaksi finansial (pemasukan dan pengeluaran) untuk menghasilkan catatan yang akurat dan up-to-date.
  • Proses Inti:
    • Identifikasi transaksi keuangan (misalnya, penjualan, pembelian, pembayaran gaji).
    • Pencatatan transaksi ke dalam jurnal yang sesuai (jurnal penjualan, jurnal pembelian, dll.).
    • Posting entri jurnal ke dalam buku besar (general ledger).
    • Mengelola rekening utang (accounts payable) dan piutang (accounts receivable).
    • Melakukan rekonsiliasi bank secara periodik.
  • Output Utama: Buku besar yang terorganisir dan neraca saldo awal (trial balance). Dokumen-dokumen ini menjadi bahan baku bagi proses akuntansi.

Pembukuan bersifat transaksional dan historis. Fokusnya adalah pada integritas dan akurasi data mentah.

Apa itu Akuntansi (Accounting)?

Akuntansi adalah fungsi yang lebih luas dan subjektif. Akuntansi menggunakan data yang telah dicatat oleh proses pembukuan untuk menghasilkan wawasan keuangan yang dapat ditindaklanjuti. Ini adalah jembatan antara data mentah dan keputusan bisnis strategis.

  • Tujuan Utama: Menganalisis, menginterpretasi, dan melaporkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan kepada para pemangku kepentingan (stakeholders), seperti manajemen, investor, dan pemerintah.
  • Proses Inti:
    • Menyiapkan jurnal penyesuaian (adjusting entries) untuk hal-hal seperti depresiasi dan akrual.
    • Menyusun laporan keuangan utama: Laporan Laba Rugi (Income Statement), Neraca (Balance Sheet), dan Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement).
    • Melakukan analisis rasio keuangan untuk mengukur kinerja (misalnya, profitabilitas, likuiditas).
    • Perencanaan dan kepatuhan pajak.
    • Penyusunan anggaran (budgeting) dan peramalan keuangan (forecasting).
    • Audit internal dan eksternal.
  • Output Utama: Laporan keuangan yang telah diaudit, analisis kinerja finansial, rekomendasi strategis, dan laporan pajak.

Akuntansi bersifat analitis, interpretatif, dan berorientasi pada masa depan.

Perbedaan Kunci dalam Praktik Pembukuan dan Akuntansi

Untuk memperjelas perbedaan, tabel berikut menyajikan perbandingan langsung antara kedua fungsi berdasarkan beberapa aspek kunci.

Aspek Pembukuan (Bookkeeping) Akuntansi (Accounting)
Tujuan Pencatatan transaksi secara akurat dan kronologis. Interpretasi, analisis, dan pelaporan data untuk pengambilan keputusan.
Lingkup Pekerjaan Transaksional dan administratif. Subjektif, analitis, dan strategis.
Tingkat Keahlian Membutuhkan ketelitian, keteraturan, dan pemahaman dasar debit-kredit. Membutuhkan pemahaman mendalam tentang prinsip akuntansi (PSAK/IFRS), analisis keuangan, dan strategi perpajakan.
Fokus Waktu Historis (mencatat apa yang telah terjadi). Berorientasi pada masa lalu, sekarang, dan masa depan (menganalisis tren dan membuat proyeksi).
Output/Hasil Akhir Buku besar (general ledger), neraca saldo awal. Laporan keuangan lengkap, analisis rasio, anggaran, laporan pajak.
Sifat Pekerjaan Bersifat klerikal dan rutin. Bersifat konseptual dan memerlukan penilaian profesional (professional judgment).

Analisis dan Implikasi Strategis bagi Bisnis Anda

Memahami perbedaan di atas adalah langkah pertama. Langkah selanjutnya adalah menerjemahkan pemahaman tersebut ke dalam strategi alokasi sumber daya yang efektif untuk bisnis Anda.

Kapan Cukup dengan Pembukuan?

Bisnis pada tahap sangat awal, seperti solopreneur atau usaha mikro dengan volume transaksi rendah dan struktur yang sederhana, mungkin dapat beroperasi secara memadai hanya dengan fungsi pembukuan yang solid. Pada fase ini, fokus utamanya adalah:

  • Memastikan semua pendapatan dan pengeluaran tercatat.
  • Mengelola arus kas dasar.
  • Memenuhi kewajiban pelaporan pajak yang paling sederhana.

Namun, mengandalkan pembukuan saja adalah strategi jangka pendek. Begitu bisnis mulai tumbuh, keterbatasan akan segera terlihat.

Kapan Anda Mutlak Membutuhkan Akuntansi?

Kebutuhan akan fungsi akuntansi profesional menjadi mutlak dan tidak dapat ditawar ketika bisnis Anda mencapai salah satu atau beberapa titik berikut:

  1. Pencarian Pendanaan Eksternal: Investor, bank, dan lembaga pemberi pinjaman tidak hanya ingin melihat catatan transaksi; mereka menuntut laporan keuangan yang terstruktur dan dianalisis secara profesional untuk menilai kelayakan investasi atau kredit.
  2. Pertumbuhan Skala Bisnis: Peningkatan volume transaksi, kompleksitas operasional (misalnya, memiliki banyak cabang atau lini produk), dan jumlah karyawan memerlukan analisis biaya, penganggaran, dan peramalan yang canggih.
  3. Pengambilan Keputusan Strategis: Keputusan penting seperti strategi penetapan harga, ekspansi pasar, peluncuran produk baru, atau akuisisi harus didasarkan pada analisis keuangan yang mendalam, bukan sekadar catatan transaksi.
  4. Optimalisasi dan Perencanaan Pajak: Seorang akuntan dapat merancang strategi untuk meminimalkan beban pajak secara legal, sesuatu yang berada di luar lingkup pembukuan.
  5. Kepatuhan Regulasi yang Kompleks: Seiring pertumbuhan bisnis, kewajiban pelaporan kepada regulator (misalnya, OJK, Kemenkeu) menjadi lebih rumit dan memerlukan keahlian akuntansi.

Tantangan dan Prospek di Era Digital

Evolusi teknologi, terutama melalui perangkat lunak akuntansi berbasis cloud (seperti Accurate Online, Mekari Jurnal atau QuickBooks), telah mengotomatisasi banyak tugas pembukuan yang bersifat repetitif. Ini bukan berarti peran bookkeeper menjadi usang, tetapi perannya bergeser ke arah pengawasan integritas data dan memastikan input awal ke sistem sudah benar.

Bagi akuntan, otomatisasi ini adalah sebuah keuntungan. Mereka dibebaskan dari tugas-tugas manual dan dapat lebih fokus pada peran mereka yang sesungguhnya: sebagai penasihat strategis (strategic advisor) bagi bisnis, menerjemahkan angka menjadi narasi bisnis yang koheren dan memberikan rekomendasi untuk pertumbuhan berkelanjutan.

Dari Pencatatan Transaksi ke Pengambilan Keputusan Strategis

Pada akhirnya, perdebatan “pembukuan vs akuntansi” bukanlah tentang memilih salah satu. Keduanya merupakan komponen integral dari sebuah sistem manajemen keuangan yang sehat, di mana pembukuan adalah fondasi dan akuntansi adalah pilar arsitekturnya.

Pembukuan yang akurat memastikan integritas data, sementara akuntansi yang cerdas mengubah data tersebut menjadi intelijen bisnis. Untuk bisnis yang berambisi tumbuh dan berkelanjutan, pertanyaan yang relevan bukanlah “mana yang saya butuhkan?”, melainkan “bagaimana saya memastikan kedua fungsi ini baik yang dijalankan secara internal maupun melalui outsourcing beroperasi pada level keunggulan tertinggi?”.

Investasi pada fungsi pembukuan yang rapi dan akuntansi yang strategis adalah investasi langsung pada kemampuan perusahaan untuk bernavigasi dalam ketidakpastian, memanfaatkan peluang, dan mencapai tujuan jangka panjangnya.

Jasa Pembukuan dan Akuntansi dari Szeto Consultants

Untuk memastikan fondasi keuangan bisnis Anda kokoh dan strategis, jadwalkan sesi konsultasi dengan tim ahli kami di Szeto Consultants. Kami menyediakan solusi terintegrasi yang disesuaikan dengan skala dan kebutuhan unik perusahaan Anda.

The post Pembukuan vs Akuntansi, Apa Bedanya dan untuk Apa Tujuannya? appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
7 Tanda Bocor Keuangan Bisnis & Cara Jitu Mengatasinya https://blog.szetoconsultants.com/tanda-bocor-keuangan-bisnis/ Mon, 22 Sep 2025 04:12:45 +0000 https://blog.szetoconsultants.com/?p=5606 Blog Szeto Consultants – Pernahkah Anda merasa, meskipun penjualan terlihat ramai dan laporan laba-rugi menunjukkan angka hijau, kondisi kas perusahaan justru terasa sesak? Anda tidak sendirian. Banyak pengusaha terjebak dalam kondisi yang disebut “bocor keuangan”. Ini bukanlah kerugian besar yang terjadi seketika, melainkan serangkaian pengeluaran kecil, inefisiensi, atau pendapatan yang hilang secara konsisten, yang jika […]

The post 7 Tanda Bocor Keuangan Bisnis & Cara Jitu Mengatasinya appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
Blog Szeto Consultants – Pernahkah Anda merasa, meskipun penjualan terlihat ramai dan laporan laba-rugi menunjukkan angka hijau, kondisi kas perusahaan justru terasa sesak? Anda tidak sendirian. Banyak pengusaha terjebak dalam kondisi yang disebut “bocor keuangan”.

Ini bukanlah kerugian besar yang terjadi seketika, melainkan serangkaian pengeluaran kecil, inefisiensi, atau pendapatan yang hilang secara konsisten, yang jika dibiarkan akan menggerogoti kesehatan finansial bisnis Anda secara perlahan namun pasti.

Bagaikan perahu dengan lubang kecil yang tak terlihat, kebocoran ini mungkin tidak akan menenggelamkan Anda dalam semalam, tetapi pasti akan membuat perjalanan bisnis Anda jauh lebih berat dan berisiko.

7 Tanda Bisnis Anda Mengalami “Bocor Keuangan” dan Cara Jitu Menambalnya

Mendeteksi kebocoran ini sedini mungkin adalah langkah krusial. Artikel ini akan membahas 7 tanda utama bisnis Anda mengalami bocor keuangan dan, yang terpenting, cara praktis untuk menambalnya.

1. Laba Terlihat Besar, Tapi Kas Selalu Tipis

Ini adalah gejala paling umum dan paling membingungkan. Laporan laba-rugi Anda menunjukkan profit, tetapi rekening bank perusahaan selalu pas-pasan untuk membayar gaji atau tagihan vendor.

  • Penyebab: Perbedaan mendasar antara laba (profit) dan arus kas (cash flow). Laba adalah angka akuntansi (Pendapatan - Beban), sementara kas adalah uang nyata yang masuk dan keluar. Kebocoran terjadi ketika uang yang seharusnya masuk tertahan di tempat lain, paling sering dalam bentuk piutang (tagihan ke pelanggan) yang belum dibayar.
  • Cara Menambalnya:
    1. Buat Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement): Jangan hanya mengandalkan laporan laba-rugi. Laporan arus kas memberikan gambaran nyata tentang kesehatan likuiditas Anda.
    2. Perketat Termin Pembayaran: Persingkat jatuh tempo pembayaran untuk pelanggan dari 30 hari menjadi 14 hari, atau berikan insentif diskon untuk pembayaran lebih awal.
    3. Fokus pada Penagihan: Miliki sistem penagihan piutang yang proaktif, bukan reaktif.

2. Biaya Operasional Terus Membengkak Tanpa Alasan Jelas

Anda melihat biaya utilitas, perlengkapan kantor, atau biaya pemasaran naik dari bulan ke bulan, padahal skala operasional bisnis tidak banyak berubah.

  • Penyebab: Inefisiensi, kurangnya kontrol anggaran, atau tidak adanya negosiasi ulang dengan vendor. Mungkin ada biaya langganan software yang tidak terpakai, pemborosan listrik, atau biaya iklan digital yang tidak efektif.
  • Cara Menambalnya:
    1. Lakukan Audit Biaya Rutin: Setiap kuartal, tinjau semua pos pengeluaran. Tandai biaya yang naik signifikan dan investigasi penyebabnya.
    2. Terapkan Anggaran per Departemen: Alokasikan budget yang jelas untuk setiap tim (misalnya, marketing, operasional) dan minta pertanggungjawaban mereka.
    3. Analisis Margin Laba Kotor: Perhatikan metrik ini. Jika pendapatan naik tapi margin turun, kemungkinan besar Harga Pokok Penjualan (HPP) atau Cost of Goods Sold (COGS) Anda membengkak.

      Turunnya persentase ini adalah sinyal bahaya.

3. Stok Barang Tidak Terkontrol (Terlalu Banyak atau Sering Hilang)

Gudang Anda penuh dengan barang yang perputarannya lambat (dead stock), atau sebaliknya, sering terjadi selisih antara catatan stok dengan fisik barang saat stock opname.

  • Penyebab: Manajemen inventaris yang buruk. Stok berlebih mengikat modal kerja Anda dalam aset yang tidak produktif dan meningkatkan biaya penyimpanan. Stok yang hilang (baik karena pencurian atau kerusakan) adalah kerugian langsung.
  • Cara Menambalnya:
    1. Implementasikan Sistem Manajemen Inventaris: Gunakan software untuk melacak barang masuk dan keluar secara real-time.
    2. Analisis ABC: Kategorikan barang Anda berdasarkan nilai penjualannya. Fokuskan kontrol ketat pada item kategori ‘A’ (nilai tinggi, jumlah sedikit).
    3. Lakukan Stock Opname Berkala: Jangan hanya setahun sekali. Lakukan pengecekan fisik secara rutin (misalnya, bulanan atau bahkan mingguan untuk item tertentu).

4. Tagihan Piutang Menumpuk dan Sulit Dicairkan

Anda memiliki daftar panjang pelanggan yang berutang, dan sebagian besar sudah melewati tanggal jatuh tempo.

  • Penyebab: Kebijakan kredit yang terlalu longgar, proses penagihan yang tidak disiplin, atau tidak adanya evaluasi kredit pelanggan sebelum memberikan termin pembayaran. Setiap piutang tak tertagih adalah pendapatan yang hilang.
  • Cara Menambalnya:
    1. Buat Analisis Umur Piutang (Aging of Accounts Receivable): Kelompokkan piutang berdasarkan umurnya (misalnya, 0-30 hari, 31-60 hari, >60 hari). Prioritaskan penagihan untuk piutang tertua.
    2. Otomatisasi Pengingat Tagihan: Kirim email atau pesan pengingat otomatis beberapa hari sebelum dan sesudah jatuh tempo.
    3. Tegas dalam Kebijakan Kredit: Untuk pelanggan baru atau yang punya riwayat pembayaran buruk, pertimbangkan untuk meminta pembayaran di muka (down payment) atau pembayaran tunai.

5. Angka di Laporan Keuangan Terasa “Aneh” atau Tidak Masuk Akal

Anda melihat data keuangan yang tidak konsisten, misalnya aset yang tiba-tiba melonjak tanpa ada pembelian besar, atau beban yang hilang dari catatan.

  • Penyebab: Kesalahan pencatatan manusia (human error), pembukuan yang tidak standar, atau bahkan potensi kecurangan internal. Data yang tidak akurat adalah sumber bocor keuangan yang sangat berbahaya karena Anda tidak bisa melihat masalah sebenarnya.
  • Cara Menambalnya:
    1. Lakukan Rekonsiliasi Bank Secara Rutin: Cocokkan setiap transaksi di catatan internal Anda dengan laporan rekening koran dari bank setiap bulan.
    2. Standarisasi Proses Pembukuan: Gunakan bagan akun (chart of accounts) yang jelas dan pastikan tim Anda mengikuti prosedur yang sama untuk setiap pencatatan.
    3. Pisahkan Tugas: Jika memungkinkan, orang yang menangani penerimaan uang seharusnya berbeda dengan orang yang melakukan pencatatan.

Studi Kasus: Kedai Kopi “Aroma Pagi”

Pemilik Kedai Kopi “Aroma Pagi” merasa labanya stagnan meski pengunjung ramai. Setelah melakukan audit, ia menemukan bahwa beban HPP-nya naik 15% dalam 6 bulan. Ternyata, stafnya melakukan pemesanan biji kopi ke supplier langganan tanpa pernah membandingkan harga dengan supplier lain. Setelah melakukan negosiasi ulang dan mencari alternatif, ia berhasil menekan HPP sebesar 8% dan “menambal” kebocoran puluhan juta rupiah per tahun.

6. Pengambilan Keputusan Bisnis Hanya Berdasarkan Insting

Saat ditanya mengapa meluncurkan produk baru atau membuka cabang, jawaban Anda adalah “sepertinya prospeknya bagus” tanpa didukung oleh data keuangan yang solid.

  • Penyebab: Ketiadaan data finansial yang akurat dan mudah dibaca. Keputusan berbasis insting memiliki risiko kegagalan yang sangat tinggi dan bisa menjadi sumber pemborosan anggaran terbesar.
  • Cara Menambalnya:
    1. Gunakan Data untuk Mengambil Keputusan: Sebelum ekspansi, buat proyeksi arus kas. Sebelum merekrut, hitung dampaknya pada beban gaji.
    2. Miliki Dashboard Keuangan: Buat ringkasan visual sederhana yang menampilkan metrik kunci (penjualan harian, margin laba, biaya akuisisi pelanggan) agar Anda bisa memantau kesehatan bisnis setiap saat.

7. Ketergantungan pada Utang untuk Menutupi Biaya Rutin

Anda secara rutin menggunakan pinjaman atau fasilitas utang lainnya bukan untuk ekspansi (investasi), melainkan untuk membayar biaya operasional bulanan seperti gaji atau sewa.

  • Penyebab: Ini adalah tanda bahaya serius bahwa arus kas dari operasional bisnis tidak cukup untuk menopang dirinya sendiri. Beban bunga dari utang ini akan semakin memperparah bocor keuangan yang sudah ada.
  • Cara Menambalnya:
    1. Segera Evaluasi Ulang Model Bisnis Anda: Apakah harga jual Anda sudah tepat? Apakah biaya operasional Anda terlalu tinggi?
    2. Fokus pada Peningkatan Arus Kas: Luncurkan promosi untuk meningkatkan penjualan tunai, jual aset yang tidak produktif, atau tunda pengeluaran modal yang tidak mendesak.
    3. Konsultasi dengan Ahli Keuangan: Ini bukan lagi saatnya berjalan sendiri. Dapatkan perspektif dari luar untuk mengidentifikasi akar masalah.

Dari Deteksi Kebocoran Keuangan Menjadi Aksi Nyata

Mengidentifikasi bocor keuangan adalah langkah pertama, namun tindakan nyata untuk menambalnya adalah penentu keberhasilan. Kesehatan finansial bisnis membutuhkan perhatian yang proaktif dan disiplin, bukan sekadar reaksi saat krisis terjadi. Pembukuan yang rapi dan laporan keuangan yang akurat adalah fondasi utama untuk mendeteksi setiap anomali dan mengambil keputusan strategis yang tepat.

Kewalahan Mengelola Pembukuan? Serahkan pada Ahlinya!

Menambal kebocoran keuangan membutuhkan data yang presisi dan waktu yang tidak sedikit. Jika Anda merasa kewalahan antara mengurus operasional bisnis dan memastikan keuangan tetap sehat, Anda tidak perlu melakukannya sendirian.

Szeto Consultants menyediakan jasa pembukuan dan akuntansi profesional yang dirancang untuk membantu pengusaha seperti Anda. Biarkan kami yang mengurus kerumitan angka, rekonsiliasi, dan pelaporan, sehingga Anda mendapatkan data keuangan yang akurat dan dapat diandalkan. Dengan begitu, Anda bisa fokus pada hal yang paling penting: mengembangkan bisnis Anda ke level selanjutnya.

Hubungi Szeto Consultants hari ini untuk konsultasi gratis dan temukan bagaimana kami bisa menjadi mitra strategis bagi kesehatan finansial bisnis Anda!

The post 7 Tanda Bocor Keuangan Bisnis & Cara Jitu Mengatasinya appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
Kalkulator PPh 21 Online Gratis, Untuk Hitung Pajak Pribadi https://blog.szetoconsultants.com/kalkulator-pph-21-online/ Thu, 18 Sep 2025 09:21:11 +0000 https://blog.szetoconsultants.com/?p=5600   Blog Szeto Consultants – Sebagai seorang karyawan, istilah PPh 21 mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, tahukah Anda bagaimana pajak ini sebenarnya dihitung? PPh 21, atau Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lainnya yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan […]

The post Kalkulator PPh 21 Online Gratis, Untuk Hitung Pajak Pribadi appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
/* Import font Poppins */ @import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=Poppins:wght@400;600;700&display=swap'); /* Gaya dasar dan warna utama */ :root { --primary-color: #652D90; --font-family: 'Poppins', sans-serif; } .pph21-container { font-family: var(--font-family); max-width: 100%; background-color: #f7f7f7; padding: 2rem; border-radius: 10px; box-shadow: 0 4px 20px rgba(0, 0, 0, 0.1); } .calculator-title { color: var(--primary-color); text-align: left; font-weight: 700; margin-bottom: 2rem; } /* Gaya input dan label */ .form-group { margin-bottom: 1rem; } .form-group label { display: block; margin-bottom: 0.5rem; font-weight: 600; color: #333; } .form-control { width: 100%; padding: 0.75rem; border: 1px solid #ddd; border-radius: 5px; box-sizing: border-box; font-size: 1rem; transition: all 0.3s ease; } .form-control:focus { border-color: var(--primary-color); box-shadow: 0 0 0 3px rgba(101, 45, 144, 0.2); outline: none; } /* Tombol */ .btn-calculate { display: block; width: 100%; padding: 1rem; background-color: var(--primary-color); color: #fff; border: none; border-radius: 5px; font-size: 1.2rem; font-weight: 700; cursor: pointer; transition: background-color 0.3s ease; } .btn-calculate:hover { background-color: #512574; } /* Gaya hasil */ .result-wrapper { background-color: #fff; padding: 1.5rem; border-radius: 8px; margin-top: 1.5rem; } .result-wrapper h3 { margin-top: 0; font-weight: 600; } /* Responsif */ @media (max-width: 768px) { .pph21-container { padding: 1rem; } }
Kalkulator PPh 21

 

Blog Szeto Consultants – Sebagai seorang karyawan, istilah PPh 21 mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, tahukah Anda bagaimana pajak ini sebenarnya dihitung? PPh 21, atau Pajak Penghasilan Pasal 21, adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lainnya yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan atau jasa.

Memahami cara perhitungannya bisa jadi rumit dan membingungkan, apalagi dengan peraturan yang sering berubah. Itulah mengapa kalkulator PPh 21 menjadi alat yang sangat penting. Dengan menggunakan kalkulator PPh 21 online, Anda tidak perlu lagi pusing menghitung manual. Cukup masukkan data yang diperlukan, dan kalkulator akan memberikan hasil yang akurat dalam hitungan detik.

Apa Itu PPh 21 dan Mengapa Penting untuk Dihitung?

PPh 21 adalah salah satu kewajiban pajak yang harus dipotong oleh pemberi kerja dari penghasilan karyawannya. Bagi karyawan, mengetahui besaran PPh 21 yang dipotong sangat penting untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam slip gaji. Dengan perhitungan yang transparan, Anda bisa lebih tenang dalam mengelola keuangan pribadi.

Penting untuk diingat bahwa PPh 21 dihitung berdasarkan beberapa komponen utama, antara lain:

  • Penghasilan Bruto: Total penghasilan sebelum dikurangi potongan.
  • Pengurang: Biaya jabatan, iuran pensiun, dan jaminan hari tua (JHT).
  • Penghasilan Neto: Penghasilan bruto dikurangi pengurang.
  • Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP): Batas penghasilan yang tidak dikenakan pajak, yang statusnya berbeda-beda (lajang, menikah, dengan tanggungan).
  • Penghasilan Kena Pajak (PKP): Penghasilan neto dikurangi PTKP. Inilah yang menjadi dasar perhitungan PPh 21.

Cara Kerja Memudahkan Perhitungan Pajak

Kalkulator PPh 21 bekerja dengan menerapkan rumus pajak yang berlaku secara otomatis. Anda hanya perlu mengisi beberapa data, seperti:

  1. Penghasilan Bruto Tahunan: Total gaji dan tunjangan yang Anda terima dalam setahun.
  2. Status PTKP: Pilih status Anda, seperti TK/0 (tidak kawin tanpa tanggungan), K/2 (kawin dengan dua tanggungan), dan sebagainya.

Setelah data dimasukkan, kalkulator akan secara otomatis menghitung langkah-langkah berikut:

  • Menghitung penghasilan neto Anda.
  • Mengurangi PTKP sesuai status Anda untuk mendapatkan PKP.
  • Menerapkan tarif pajak progresif (5%, 15%, 25%, dst.) sesuai lapisan PKP Anda.
  • Menampilkan hasil PPh 21 terutang per tahun dan PPh 21 per bulan.

Semua proses yang rumit ini disederhanakan menjadi satu klik.

Manfaat Menggunakan Kalkulator PPh 21 Online

Ada banyak alasan mengapa Anda harus menggunakan kalkulator PPh 21 online kami:

  • Akurat: Perhitungan didasarkan pada peraturan perpajakan terbaru yang berlaku di Indonesia (Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan/UU HPP).
  • Cepat: Hasil perhitungan bisa Anda dapatkan dalam hitungan detik, menghemat waktu Anda.
  • Gratis: Alat ini bisa digunakan oleh siapa saja tanpa biaya.
  • Transparan: Anda bisa melihat breakdown dari setiap komponen perhitungan, dari penghasilan bruto hingga PPh 21 yang harus dibayarkan.
  • Responsif: Desain yang modern dan responsif memastikan kalkulator dapat diakses dengan nyaman di perangkat apa pun, baik di komputer maupun ponsel.

Jangan biarkan kerumitan perhitungan pajak membuat Anda ragu. Dengan kalkulator PPh 21 yang kami sediakan, Anda bisa mendapatkan gambaran yang jelas dan akurat mengenai kewajiban pajak Anda. Ini adalah langkah pertama yang cerdas untuk perencanaan keuangan yang lebih baik.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera gunakan kalkulator kami sekarang dan pahami pajak Anda dengan lebih baik.

The post Kalkulator PPh 21 Online Gratis, Untuk Hitung Pajak Pribadi appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
Procurement adalah: Pengertian, Manfaat, Tahapan dan Contoh https://blog.szetoconsultants.com/procurement-adalah/ Wed, 17 Sep 2025 09:06:44 +0000 https://blog.szetoconsultants.com/?p=5596 Blog Szeto Consultants – Dalam dunia bisnis, setiap rupiah yang dikeluarkan harus memberikan nilai maksimal. Di sinilah procurement atau pengadaan memainkan peran krusial. Sering disamakan dengan pembelian, procurement adalah sebuah proses yang jauh lebih luas, strategis, dan kompleks. Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu procurement, mengapa ia sangat penting, tahapan-tahapannya, hingga perbedaan mendasarnya dengan […]

The post Procurement adalah: Pengertian, Manfaat, Tahapan dan Contoh appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
Blog Szeto Consultants – Dalam dunia bisnis, setiap rupiah yang dikeluarkan harus memberikan nilai maksimal. Di sinilah procurement atau pengadaan memainkan peran krusial. Sering disamakan dengan pembelian, procurement adalah sebuah proses yang jauh lebih luas, strategis, dan kompleks. Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu procurement, mengapa ia sangat penting, tahapan-tahapannya, hingga perbedaan mendasarnya dengan purchasing.

Apa Itu Procurement? Pengertian dan Ruang Lingkupnya

Procurement adalah seluruh proses yang dilakukan oleh sebuah organisasi untuk mendapatkan barang, jasa, atau pekerjaan dari pihak eksternal. Proses ini mencakup identifikasi kebutuhan, pemilihan pemasok, negosiasi kontrak, hingga evaluasi kinerja pemasok setelah barang atau jasa diterima.

Secara esensial, procurement bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan memperoleh apa yang dibutuhkan dengan kualitas terbaik, harga paling kompetitif, dan waktu yang tepat. Ini bukan sekadar transaksi, melainkan sebuah fungsi strategis yang memengaruhi efisiensi operasional, manajemen risiko, dan profitabilitas.

Ruang Lingkup Procurement:

  • Strategis: Meliputi analisis pasar, pengembangan strategi pengadaan, dan manajemen hubungan dengan pemasok (Supplier Relationship Management).
  • Taktis: Mencakup seleksi pemasok, negosiasi harga, dan pengelolaan kontrak.
  • Operasional: Berfokus pada kegiatan sehari-hari seperti pemesanan (purchase order), penerimaan barang, dan pemrosesan faktur.

Memahami Perbedaan Procurement vs Purchasing

Kesalahan umum yang sering terjadi adalah menganggap purchasing dan procurement adalah hal yang sama. Padahal, purchasing hanyalah salah satu bagian dari proses procurement yang lebih besar.

Aspek Procurement Purchasing
Definisi Proses strategis dan komprehensif dari identifikasi kebutuhan hingga evaluasi pasca-pembelian. Proses transaksional, yaitu tindakan membeli barang atau jasa.
Fokus Nilai jangka panjang, manajemen risiko, dan hubungan strategis dengan pemasok. Biaya akuisisi dan pemenuhan pesanan segera.
Ruang Lingkup Meliputi pemilihan pemasok, negosiasi, kontrak, dan manajemen risiko. Terbatas pada pemesanan, pembayaran, dan penerimaan barang.
Tujuan Menciptakan nilai, mengurangi biaya total kepemilikan (Total Cost of Ownership), dan meningkatkan efisiensi. Membeli barang dengan harga terbaik.

Tahapan-Tahapan dalam Proses Procurement yang Efektif

Untuk menjalankan fungsi procurement secara optimal, ada serangkaian tahapan sistematis yang perlu dilalui. Berikut adalah alur proses procurement yang ideal:

  1. Identifikasi Kebutuhan: Tahap awal di mana departemen atau tim internal mengajukan permintaan untuk barang atau jasa tertentu. Hal ini bisa berupa formulir permintaan pembelian (Purchase Requisition).
  2. Pemilihan Pemasok (Supplier Sourcing): Melakukan riset dan identifikasi pemasok potensial yang dapat memenuhi kebutuhan. Ini bisa melalui database, rekomendasi, atau tender terbuka.
  3. Permintaan Penawaran (Request for Proposal/Quotation): Mengundang pemasok yang terpilih untuk mengajukan penawaran harga, spesifikasi, dan jadwal pengiriman.
  4. Evaluasi dan Negosiasi: Menganalisis penawaran dari pemasok berdasarkan kriteria seperti harga, kualitas, reputasi, dan layanan purna jual. Negosiasi dilakukan untuk mencapai kesepakatan terbaik.
  5. Penerbitan Kontrak & Purchase Order (PO): Setelah kesepakatan tercapai, kontrak ditandatangani dan Purchase Order (PO) resmi diterbitkan sebagai bukti pesanan.
  6. Penerimaan Barang/Jasa: Memastikan barang yang diterima sesuai dengan spesifikasi dan jumlah yang dipesan. Tahap ini sering kali melibatkan tim gudang atau penerima barang.
  7. Pembayaran dan Pencocokan Faktur: Verifikasi faktur dari pemasok dengan PO dan laporan penerimaan barang. Proses ini dikenal sebagai three-way match. Pembayaran kemudian diproses sesuai syarat yang disepakati.
  8. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Pemasok: Tahap pasca-pembelian yang sering terlupakan. Perusahaan mengevaluasi kinerja pemasok secara berkala untuk memastikan kualitas dan efisiensi pengadaan di masa depan.

Contoh Studi Kasus Sederhana: Procurement untuk Pabrik Roti

Sebuah pabrik roti kecil bernama “Roti Jaya” ingin membeli mesin mixer baru.

  • Identifikasi Kebutuhan: Manajer produksi mengajukan permintaan (Purchase Requisition) untuk mesin mixer berkapasitas 50 kg adonan/jam.
  • Sourcing: Tim procurement mencari pemasok mesin roti di area lokal dan internasional. Mereka menemukan tiga kandidat.
  • Permintaan Penawaran: Tim mengirimkan Request for Quotation (RFQ) kepada ketiga pemasok tersebut, meminta harga, spesifikasi teknis, garansi, dan jadwal pengiriman.
  • Evaluasi: Penawaran dari Pemasok A memiliki harga termurah, tetapi garansi hanya 6 bulan. Pemasok B harganya moderat dengan garansi 2 tahun dan layanan purna jual yang cepat. Pemasok C harganya paling mahal. Tim memutuskan Pemasok B adalah pilihan terbaik karena biaya total kepemilikan (Total Cost of Ownership) jangka panjangnya lebih rendah.
  • Penerbitan PO: Roti Jaya menerbitkan Purchase Order (PO) kepada Pemasok B.
  • Penerimaan dan Pembayaran: Setelah mesin tiba dan diverifikasi, faktur Pemasok B diproses untuk pembayaran.

Mengapa Procurement Penting untuk Bisnis Anda

Procurement adalah tulang punggung operasional yang efisien. Dengan menjalankan proses pengadaan yang terstruktur, bisnis dapat:

  • Menghemat Biaya: Mendapatkan harga terbaik dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
  • Meningkatkan Kualitas: Memastikan produk atau layanan yang diperoleh sesuai standar.
  • Memitigasi Risiko: Mengurangi risiko penipuan, keterlambatan pengiriman, dan masalah hukum.
  • Membangun Hubungan Strategis: Menjalin kemitraan jangka panjang dengan pemasok andal.

Solusi Praktis untuk Manajemen Procurement yang Efisien

Untuk menjalankan proses pengadaan yang kompleks dan sistematis, dibutuhkan alat yang mumpuni. Pencatatan manual atau spreadsheet Excel sering kali tidak efektif dan rawan kesalahan, terutama pada tahap pencocokan faktur dan pelacakan pembayaran.

Software akuntansi modern seperti Accurate Online menyediakan solusi terintegrasi yang dapat menyederhanakan proses procurement Anda.

Dengan fitur manajemen pembelian, Anda dapat melacak Purchase Requisition, membuat Purchase Order, mencatat penerimaan barang, hingga memproses pembayaran secara otomatis dan akurat. Fitur ini tidak hanya memastikan three-way match yang presisi, tetapi juga memberikan visibilitas penuh terhadap arus kas dan utang usaha.

Dengan mengotomatisasi proses procurement melalui Accurate Online, Anda dapat mengalihkan fokus dari pekerjaan administratif yang melelahkan menuju strategi bisnis yang lebih penting.

Butuh bantuan lebih lanjut dalam mengelola pembukuan dan keuangan bisnis Anda? Hubungi Szeto Consultants. Kami menyediakan layanan pembukuan yang andal dan pelatihan khusus untuk memaksimalkan penggunaan Accurate Online, membantu bisnis Anda tumbuh lebih pesat dan terkelola dengan baik.

The post Procurement adalah: Pengertian, Manfaat, Tahapan dan Contoh appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
Transaksi adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya dalam Bisnis https://blog.szetoconsultants.com/transaksi-adalah/ Wed, 03 Sep 2025 10:51:25 +0000 https://blog.szetoconsultants.com/?p=5582 Blog Szeto Consultants – Pelajari pengertian transaksi, jenis-jenisnya, dan contoh nyata dalam akuntansi. Catat semua transaksi keuangan bisnis Anda dengan Accurate Online dan pelatihan dari Szeto Consultants. Apa Itu Transaksi? Secara sederhana, transaksi adalah aktivitas pertukaran yang menimbulkan perubahan nilai pada posisi keuangan suatu pihak, baik individu maupun perusahaan. Dalam akuntansi, transaksi dicatat karena memengaruhi […]

The post Transaksi adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya dalam Bisnis appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
Blog Szeto Consultants – Pelajari pengertian transaksi, jenis-jenisnya, dan contoh nyata dalam akuntansi. Catat semua transaksi keuangan bisnis Anda dengan Accurate Online dan pelatihan dari Szeto Consultants.

Apa Itu Transaksi?

Secara sederhana, transaksi adalah aktivitas pertukaran yang menimbulkan perubahan nilai pada posisi keuangan suatu pihak, baik individu maupun perusahaan. Dalam akuntansi, transaksi dicatat karena memengaruhi aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, atau beban perusahaan.

Contohnya, ketika sebuah toko menjual barang secara tunai, maka terjadi pertukaran barang dengan uang yang dicatat sebagai transaksi penjualan.

Ciri-Ciri Transaksi

Agar suatu aktivitas bisa disebut transaksi, ada beberapa ciri utama:

  1. Melibatkan dua pihak atau lebih (misalnya penjual dan pembeli).

  2. Ada nilai ekonomis yang dapat diukur dengan satuan uang.

  3. Menimbulkan perubahan posisi keuangan, baik berupa aset, kewajiban, maupun modal.

  4. Dapat dibuktikan dengan dokumen seperti faktur, kwitansi, nota, atau kontrak.

Jenis-Jenis Transaksi dalam Bisnis

Dalam praktiknya, transaksi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:

1. Transaksi Internal

Terjadi di dalam perusahaan tanpa melibatkan pihak eksternal, tetapi tetap memengaruhi keuangan.

  • Contoh: pemakaian perlengkapan kantor atau penyusutan aset tetap.

2. Transaksi Eksternal

Melibatkan pihak di luar perusahaan.

  • Contoh: pembelian bahan baku dari pemasok, penjualan produk kepada konsumen.

3. Transaksi Tunai

Dilakukan dengan pembayaran langsung saat itu juga.

  • Contoh: membeli peralatan kantor dan langsung dibayar tunai.

4. Transaksi Kredit

Pembayaran dilakukan di kemudian hari.

  • Contoh: penjualan barang dengan jatuh tempo 30 hari.

5. Transaksi Non-Keuangan

Tidak langsung berupa uang tetapi tetap dicatat dalam akuntansi.

  • Contoh: pemberian garansi produk kepada pelanggan.

Contoh Kasus Transaksi dalam Akuntansi

Misalkan sebuah toko elektronik melakukan transaksi berikut:

  1. Membeli stok barang (TV dan kulkas) secara tunai sebesar Rp100.000.000.

  2. Menjual barang kepada pelanggan secara kredit senilai Rp40.000.000.

  3. Membayar gaji karyawan Rp10.000.000.

Pencatatan pada jurnal akuntansi akan tampak sebagai berikut:

Tanggal Akun Debit Akun Kredit Jumlah
01/09/25 Persediaan Barang Kas Rp100.000.000
02/09/25 Piutang Usaha Penjualan Rp40.000.000
03/09/25 Beban Gaji Kas Rp10.000.000

Dari sini terlihat bahwa setiap transaksi memiliki dampak keuangan yang harus dicatat dengan benar agar laporan keuangan akurat.

Pentingnya Mencatat Transaksi dengan Benar

Pencatatan transaksi yang tepat memberikan manfaat besar:

  • Menyediakan data akurat untuk laporan keuangan.

  • Membantu perusahaan mengontrol arus kas.

  • Menjadi dasar dalam pengambilan keputusan bisnis.

  • Membantu memenuhi kewajiban perpajakan sesuai aturan.

Kesalahan pencatatan transaksi bisa menimbulkan laporan keuangan yang tidak valid, bahkan bisa merugikan bisnis.

Transaksi adalah aktivitas ekonomi yang menimbulkan perubahan posisi keuangan suatu pihak. Setiap transaksi perlu dicatat secara akurat agar perusahaan memiliki laporan keuangan yang valid dan dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan bisnis.

Untuk mempermudah pengelolaan transaksi keuangan bisnis Anda, gunakan Accurate Online yang dirancang khusus untuk pencatatan akuntansi modern. Dan jika Anda ingin lebih mahir mengoperasikan sistem ini, ikuti pelatihan Accurate dari Szeto Consultants agar bisnis Anda lebih efisien dan terkelola dengan baik.

The post Transaksi adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya dalam Bisnis appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
Retensi adalah: Pengertian, Jenis, dan Pentingnya dalam Bisnis https://blog.szetoconsultants.com/retensi-adalah/ Fri, 29 Aug 2025 08:47:47 +0000 https://blog.szetoconsultants.com/?p=5574 Blog Szeto Consultants – Ketahui arti retensi adalah, jenis-jenisnya, serta perannya dalam bisnis. Kelola pembukuan dan retensi keuangan lebih mudah dengan Accurate Online dan Szeto Consultants. Dalam dunia bisnis maupun akuntansi, istilah retensi sering digunakan, baik dalam konteks sumber daya manusia, pelanggan, maupun keuangan. Memahami apa itu retensi sangat penting agar perusahaan dapat menjaga stabilitas […]

The post Retensi adalah: Pengertian, Jenis, dan Pentingnya dalam Bisnis appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
Blog Szeto Consultants – Ketahui arti retensi adalah, jenis-jenisnya, serta perannya dalam bisnis. Kelola pembukuan dan retensi keuangan lebih mudah dengan Accurate Online dan Szeto Consultants.

Dalam dunia bisnis maupun akuntansi, istilah retensi sering digunakan, baik dalam konteks sumber daya manusia, pelanggan, maupun keuangan. Memahami apa itu retensi sangat penting agar perusahaan dapat menjaga stabilitas bisnis dan meningkatkan efisiensi operasional.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian retensi, jenis-jenisnya, contoh penerapan dalam bisnis, hingga bagaimana jasa pembukuan akuntansi dengan Accurate Online serta bimbingan dari Szeto Consultants dapat membantu perusahaan Anda.

Retensi adalah

Secara umum, retensi adalah kemampuan suatu organisasi untuk mempertahankan sesuatu dalam jangka waktu tertentu. Retensi dapat merujuk pada beberapa hal, antara lain:

  • Retensi karyawan → kemampuan perusahaan mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas.

  • Retensi pelanggan → kemampuan bisnis menjaga pelanggan agar tetap setia membeli produk/jasa.

  • Retensi dalam akuntansi/keuangan → potongan atau penahanan sejumlah pembayaran dalam kontrak kerja (sering terjadi di proyek konstruksi) yang hanya akan dibayarkan setelah pekerjaan selesai sesuai kesepakatan.

Dengan kata lain, retensi berhubungan dengan upaya menjaga keberlangsungan hubungan atau aset agar perusahaan dapat berjalan lebih stabil dan berkelanjutan.

Jenis Retensi dalam Konteks Bisnis

  1. Retensi Karyawan
    Perusahaan berusaha menjaga agar karyawan tetap loyal, misalnya melalui gaji yang kompetitif, jenjang karir, dan lingkungan kerja yang sehat.

  2. Retensi Pelanggan
    Fokus pada membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan agar mereka tidak berpindah ke kompetitor.

  3. Retensi Keuangan (Retention Money)
    Dalam akuntansi proyek, retensi adalah sebagian pembayaran yang ditahan oleh pihak pemberi kerja kepada kontraktor sampai proyek dinyatakan selesai sesuai spesifikasi. Misalnya:

    • Nilai proyek: Rp1.000.000.000

    • Retensi 5%: Rp50.000.000

    • Retensi baru dibayarkan setelah pekerjaan selesai atau setelah masa pemeliharaan.

Pentingnya dalam Bisnis

Mengapa retensi penting?

  • Menekan biaya → mempertahankan karyawan dan pelanggan lebih murah dibandingkan merekrut baru atau mencari konsumen baru.

  • Meningkatkan stabilitas keuangan → retensi keuangan memastikan kontraktor menyelesaikan proyek dengan kualitas baik.

  • Meningkatkan kepuasan dan loyalitas → baik pelanggan maupun karyawan merasa lebih dihargai jika ada upaya retensi yang baik.

Tantangan Mengelola Retensi

Mengelola retensi bukan hal yang mudah, terutama dalam konteks keuangan. Banyak perusahaan yang kesulitan memantau:

  • Besaran uang retensi yang ditahan/dikeluarkan.

  • Waktu jatuh tempo pencairan retensi.

  • Pencatatan akuntansi yang harus sesuai standar.

Kesalahan dalam pencatatan retensi bisa berdampak pada laporan keuangan yang tidak akurat.

Solusi Jasa Pembukuan Akuntansi dengan Accurate Online dan Szeto Consultants

Untuk membantu perusahaan dalam mengelola retensi keuangan, dibutuhkan sistem pembukuan yang akurat dan konsultan yang berpengalaman.

1. Accurate Online

Software akuntansi berbasis cloud ini memudahkan bisnis untuk:

  • Mencatat retensi proyek secara otomatis.

  • Memantau piutang, utang, dan kas dengan lebih transparan.

  • Membuat laporan keuangan real-time kapan saja dan di mana saja.

  • Mengurangi risiko kesalahan manual dalam pencatatan retensi.

2. Szeto Consultants

Sebagai konsultan berpengalaman di bidang akuntansi dan keuangan, Szeto Consultants dapat membantu perusahaan:

  • Menyusun strategi pencatatan retensi sesuai standar akuntansi.

  • Memberikan pelatihan penggunaan Accurate Online untuk manajemen retensi.

  • Memberikan bimbingan terkait pembukuan keuangan yang lebih efisien.

  • Mengoptimalkan laporan keuangan agar sesuai dengan kebutuhan bisnis dan peraturan yang berlaku.

Contoh Kasus Retensi

Misalnya, sebuah perusahaan kontraktor memenangkan proyek senilai Rp2.000.000.000 dengan ketentuan retensi 10%.

  • Nilai retensi = Rp200.000.000

  • Uang yang diterima selama proyek berjalan = Rp1.800.000.000

  • Sisa Rp200.000.000 akan dibayarkan setelah proyek selesai 100% dan melewati masa pemeliharaan.

Dengan Accurate Online, pencatatan transaksi ini bisa dibuat otomatis sehingga laporan keuangan tetap jelas dan transparan.

Retensi adalah upaya mempertahankan sesuatu dalam jangka waktu tertentu, baik karyawan, pelanggan, maupun uang dalam proyek. Dalam akuntansi, retensi biasanya merujuk pada penahanan pembayaran hingga pekerjaan proyek selesai.

Agar pengelolaan retensi lebih mudah, akurat, dan sesuai standar, gunakan Accurate Online sebagai software pembukuan yang praktis, serta manfaatkan keahlian Szeto Consultants sebagai konsultan akuntansi terpercaya.

Saatnya kelola retensi dan pembukuan bisnis Anda secara profesional bersama Accurate Online & Szeto Consultants.

The post Retensi adalah: Pengertian, Jenis, dan Pentingnya dalam Bisnis appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
TOR adalah: Pengertian, Fungsi, dan Contoh Penyusunannya https://blog.szetoconsultants.com/tor-adalah/ Wed, 27 Aug 2025 09:51:34 +0000 https://blog.szetoconsultants.com/?p=5561 Blog Szeto Consultants – TOR (Terms of Reference) adalah dokumen penting dalam proyek dan organisasi. Pelajari pengertian, fungsi, manfaat, dan contoh penyusunannya di sini. Dalam dunia bisnis, pemerintahan, hingga organisasi, istilah TOR (Terms of Reference) sudah tidak asing lagi. TOR adalah salah satu dokumen penting yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proyek atau kegiatan. Tanpa adanya […]

The post TOR adalah: Pengertian, Fungsi, dan Contoh Penyusunannya appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
Blog Szeto Consultants – TOR (Terms of Reference) adalah dokumen penting dalam proyek dan organisasi. Pelajari pengertian, fungsi, manfaat, dan contoh penyusunannya di sini.

Dalam dunia bisnis, pemerintahan, hingga organisasi, istilah TOR (Terms of Reference) sudah tidak asing lagi. TOR adalah salah satu dokumen penting yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proyek atau kegiatan. Tanpa adanya TOR, sebuah proyek berisiko berjalan tanpa arah yang jelas, menimbulkan pemborosan waktu, biaya, bahkan konflik antar pihak yang terlibat.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian TOR, fungsi, komponen penting, hingga contoh penyusunan agar mudah dipahami dan bisa langsung diterapkan.

Apa Itu TOR (Terms of Reference)?

TOR (Terms of Reference) adalah dokumen yang berisi ruang lingkup, tujuan, metode, dan batasan dalam suatu kegiatan atau proyek.

TOR biasanya dibuat sebelum proyek berjalan sebagai acuan bersama semua pihak yang terlibat. Dengan adanya TOR, pelaksanaan proyek menjadi lebih terarah, efisien, dan akuntabel.

Contoh penggunaan TOR dapat ditemukan dalam:

  • Pengadaan barang dan jasa.

  • Penelitian atau studi kelayakan.

  • Proyek pembangunan infrastruktur.

  • Program kerja organisasi dan lembaga.

Fungsi TOR (Terms of Reference)

Menyusun TOR memiliki berbagai fungsi penting, di antaranya:

  1. Memberikan arahan yang jelas – Menentukan tujuan, ruang lingkup, serta metode pelaksanaan kegiatan.

  2. Menghindari kesalahpahaman – Semua pihak memiliki pemahaman yang sama sejak awal.

  3. Menjadi dasar evaluasi – TOR dapat digunakan untuk menilai apakah kegiatan sudah sesuai rencana.

  4. Meningkatkan efisiensi – Waktu dan biaya dapat dikendalikan karena proyek berjalan sesuai kerangka kerja yang ditetapkan.

Komponen Utama TOR

Dalam praktiknya, isi TOR bisa berbeda tergantung kebutuhan organisasi. Namun secara umum, TOR biasanya mencakup:

  • Latar Belakang: alasan mengapa proyek atau kegiatan perlu dilakukan.

  • Tujuan: apa yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut.

  • Ruang Lingkup: batasan dan lingkup kerja yang akan dilakukan.

  • Metodologi: cara atau pendekatan yang akan digunakan.

  • Jadwal Pelaksanaan: timeline dari awal hingga akhir kegiatan.

  • Anggaran: estimasi biaya yang diperlukan.

  • Output/Deliverables: hasil yang diharapkan dari kegiatan atau proyek.

Contoh Sederhana TOR

Judul: TOR Kegiatan Pelatihan Akuntansi Dasar

Latar Belakang:
Untuk meningkatkan kemampuan staf keuangan dalam pencatatan akuntansi, diperlukan pelatihan dasar akuntansi.

Tujuan:
Memberikan pemahaman konsep dasar akuntansi dan kemampuan membuat laporan keuangan sederhana.

Ruang Lingkup:
Pelatihan dua hari mencakup materi jurnal, buku besar, dan laporan keuangan.

Metodologi:
Kelas tatap muka, studi kasus, dan diskusi.

Jadwal:
Tanggal 10–11 September 2025.

Anggaran:
Rp25.000.000.

Output:
Peserta mampu menyusun laporan keuangan sederhana secara mandiri.

Pentingnya TOR dalam Bisnis dan Organisasi

Tanpa TOR, kegiatan bisa berjalan tanpa arah yang jelas. TOR berperan sebagai kompas yang memastikan semua pihak bekerja menuju tujuan yang sama. Dalam konteks bisnis, TOR juga dapat membantu mengendalikan anggaran dan waktu agar tidak terjadi pemborosan.

TOR (Terms of Reference) adalah dokumen pedoman penting yang menjelaskan tujuan, ruang lingkup, metode, jadwal, dan anggaran suatu proyek. Dengan adanya TOR, kegiatan dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan terarah.

Jika Anda membutuhkan dukungan pembukuan akuntansi yang profesional untuk menunjang keberhasilan proyek dan bisnis, percayakan pada Szeto Accurate Consultants. Dengan menggunakan software Accurate Online, Szeto Consultants membantu bisnis Anda memiliki laporan keuangan yang rapi, transparan, dan akurat.

The post TOR adalah: Pengertian, Fungsi, dan Contoh Penyusunannya appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
Cara Membuat CV yang Profesional dan Menarik Perhatian HRD https://blog.szetoconsultants.com/cara-membuat-cv/ Mon, 25 Aug 2025 08:04:12 +0000 https://blog.szetoconsultants.com/?p=5555 Blog Szeto Consultants – Pelajari cara membuat CV yang menarik perhatian HRD. Panduan lengkap dengan contoh, tips, dan struktur yang benar agar peluang lolos rekrutmen semakin besar. Dalam dunia kerja yang kompetitif, CV (Curriculum Vitae) menjadi dokumen penting yang menentukan apakah seorang kandidat akan dipertimbangkan lebih lanjut oleh perusahaan. CV yang disusun dengan baik tidak […]

The post Cara Membuat CV yang Profesional dan Menarik Perhatian HRD appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>
Blog Szeto Consultants – Pelajari cara membuat CV yang menarik perhatian HRD. Panduan lengkap dengan contoh, tips, dan struktur yang benar agar peluang lolos rekrutmen semakin besar.

Dalam dunia kerja yang kompetitif, CV (Curriculum Vitae) menjadi dokumen penting yang menentukan apakah seorang kandidat akan dipertimbangkan lebih lanjut oleh perusahaan.

CV yang disusun dengan baik tidak hanya mencerminkan pengalaman dan keterampilan, tetapi juga menunjukkan profesionalisme dan keseriusan pelamar. Sayangnya, banyak pencari kerja yang masih bingung cara membuat CV yang benar sesuai standar HRD.

Artikel ini akan membahas secara detail tentang pengertian CV, struktur yang tepat, kesalahan umum yang harus dihindari, hingga contoh nyata yang dapat dijadikan referensi. Dengan panduan ini, Anda bisa menyusun CV yang lebih menarik dan meningkatkan peluang diterima kerja.

Apa Itu CV?

CV (Curriculum Vitae) adalah dokumen ringkas yang berisi rangkuman identitas diri, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, serta pencapaian seseorang. CV berbeda dengan resume, yang biasanya lebih singkat dan fokus pada pengalaman terbaru saja.

Perusahaan biasanya menjadikan CV sebagai alat seleksi awal untuk menyaring kandidat. Oleh karena itu, CV harus disusun secara rapi, jelas, dan sesuai kebutuhan pekerjaan yang dilamar.

Struktur CV yang Ideal

Agar mudah dipahami oleh HRD, berikut struktur CV yang umum digunakan:

Bagian CV Isi yang Perlu Dicantumkan Contoh Penulisan
Informasi Pribadi Nama lengkap, alamat, kontak, email profesional Andi Wijaya, 0812-3456-7890, andi.wijaya@email.com
Profil Singkat Ringkasan singkat tentang diri Anda, pengalaman, dan keahlian utama Profesional di bidang akuntansi dengan pengalaman 5 tahun mengelola laporan keuangan perusahaan manufaktur.
Pendidikan Riwayat pendidikan formal terakhir hingga saat ini S1 Akuntansi – Universitas Indonesia (2015–2019)
Pengalaman Kerja Daftar pengalaman relevan dengan tanggung jawab dan pencapaian Akuntan – PT Maju Jaya (2019–2022). Bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan tahunan.
Keterampilan Hard skill dan soft skill yang mendukung pekerjaan Microsoft Excel, Accurate Online, leadership, komunikasi
Prestasi / Sertifikasi Penghargaan, sertifikat, atau lisensi profesional Sertifikasi Accurate Accounting Software (2023)
Referensi (opsional) Kontak profesional yang bisa memberikan rekomendasi Bapak Budi – Manager Keuangan PT Maju Jaya

Cara Membuat CV yang Menarik

1. Gunakan Format yang Bersih dan Profesional

HRD biasanya hanya meluangkan waktu 6–10 detik untuk membaca CV. Oleh karena itu, gunakan font yang mudah dibaca (misalnya Arial, Calibri, atau Times New Roman) dengan ukuran 10–12 pt. Hindari penggunaan warna mencolok yang mengganggu.

2. Sesuaikan CV dengan Pekerjaan yang Dilamar

Setiap lowongan memiliki kebutuhan yang berbeda. Jika melamar sebagai staff akuntansi, tonjolkan keterampilan seperti penggunaan software akuntansi, analisis laporan keuangan, atau ketelitian dalam angka.

3. Tulis Profil Singkat yang Padat dan Jelas

Profil singkat atau career summary membantu HRD memahami siapa Anda dalam 2–3 kalimat.

Contoh:
“Akuntan dengan pengalaman 5 tahun dalam industri retail. Terampil menggunakan Accurate Online dan Microsoft Excel untuk menyusun laporan keuangan yang akurat.”

4. Gunakan Angka untuk Menunjukkan Pencapaian

HRD lebih menyukai CV yang berisi data terukur.

Contoh:

  • “Berhasil menekan biaya operasional perusahaan hingga 15% melalui sistem akuntansi berbasis software.”

  • “Mengelola lebih dari 300 transaksi bulanan dengan akurasi 99%.”

5. Hindari Kesalahan Umum dalam CV

  • Penulisan email tidak profesional (misalnya: cuteboy123@gmail.com).

  • CV terlalu panjang (idealnya 1–2 halaman).

  • Tidak menyesuaikan CV dengan lowongan yang dilamar.

  • Menyertakan informasi yang tidak relevan seperti hobi yang tidak mendukung pekerjaan.

Contoh CV Singkat

Andi Wijaya
📍 Jakarta | 📱 0812-3456-7890 | ✉ andi.wijaya@email.com

Profil Singkat
Akuntan berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang keuangan perusahaan. Terampil menggunakan Accurate Online dan Microsoft Excel untuk menyusun laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu.

Pendidikan

  • S1 Akuntansi, Universitas Indonesia (2015–2019)

Pengalaman Kerja

  • Akuntan – PT Maju Jaya (2019–2022)

    • Menyusun laporan keuangan tahunan sesuai PSAK

    • Mengelola lebih dari 300 transaksi bulanan

Keterampilan

  • Accurate Online

  • Microsoft Excel

  • Manajemen Keuangan

  • Komunikasi

Sertifikasi

  • Sertifikasi Accurate Accounting Software (2023)

Contoh CV yang Ditolak vs CV yang Lolos

CV Ditolak CV Lolos
Desain berlebihan dengan warna mencolok Desain rapi, sederhana, dan profesional
Tidak ada ringkasan profil Profil singkat jelas dengan pengalaman utama
Informasi tidak relevan (contoh: hobi main game) Informasi relevan dengan posisi akuntansi
Tidak mencantumkan pencapaian terukur Ada data kuantitatif, misalnya efisiensi biaya 15%

Membuat CV yang menarik tidak harus rumit. Yang terpenting adalah struktur rapi, konten relevan, serta menonjolkan pencapaian dengan data konkret. Dengan mengikuti panduan ini, peluang Anda untuk dilirik HRD akan semakin besar.

Jika Anda ingin memperkuat keterampilan agar CV lebih menonjol, salah satunya adalah dengan menguasai software akuntansi modern. Untuk itu, Anda bisa mengikuti jasa pelatihan software akuntansi Accurate Online terbaik hanya di Szeto Consultants. Dengan keterampilan ini, CV Anda akan lebih bernilai dan memberi keunggulan kompetitif di pasar kerja.

The post Cara Membuat CV yang Profesional dan Menarik Perhatian HRD appeared first on Szeto Consultants Blog.

]]>