Dalam sebuah perusahaan ada yang namanya transaksi laporan keuangan perusahaan. Karena kalau kita ulik lebih dalam lagi inti dari sebuah perusahaan adalah adanya sebuah transaksi bagi perusahaan itu sendiri.
Transaksi dalam sebuah perusahaan bisa menjadi sebuah keuntungan, atau pengeluaran tergantung bagaimana dana yang digunakan itu keluar.
Karena itu, jika Anda adalah seorang pebisnis, maka wajib untuk memahami apa itu transaksi keuangan perusahaan agar dapat melakukan pencatatan laporan dengan tepat. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Transaksi Keuangan Perusahaan
Transaksi keuangan perusahaan adalah Suatu kegiatan yang dapat diukur dengan uang dan ada imbasnya, imbasnya adalah kepada kondisi keuangan sebuah perusahaan.
Selain itu yang dimaksud dengan transaksi keuangan perusahaan adalah termasuk hilangnya aset karena sebuah musibah yang dapat diukur dengan uang.
Oleh sebab itu, transaksi keuangan perusahaan begitu penting dan perlu untuk dilakukan pembukuan dengan bukti-bukti transaksi sebagai acuan kedepannya.
Jenis Transaksi Keuangan Dalam Perusahaan
Adapun jenis transaksi keuangan yang bisa ada dalam sebuah perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Pembayaran Gaji Karyawan
2. Pembayaran Utang Perusahaan
3. Penerimaan Pendapatan Perusahaan
4. Pembelian Barang dan Jasa
5. Pembayaran Pajak
6. Pembayaran Bunga Pinjaman
7. Pembelian Aset Tetap
8. Pengeluaran Modal
9. Pembayaran Dividen
10. Pembelian Saham
Cara Membuat Catatan Transaksi Keuangan Perusahaan
Membuat catatan transaksi keuangan perusahaan saat ini bisa menggunakan software akuntansi, Accurate misalnya. Dengan accurate semua transaksi keuangan tercatat dengan rapi tanpa perlu takut kehilangan data.
Aksesnya pun dapat dilakukan darimana saja karena Sebuah sistem digital umumnya bersifat cloud, yang mana artinya Anda hanya perlu membutuhkan akses internet.
Informasi tentang layanan digitalisasi laporan keuangan bisa Anda cari lebih lanjut disini.
Tapi semisal perusahaan Anda adalah perusahaan dengan skala yang tidak terlalu besar Anda bisa membuat catatan transaksi keuangan dengan cara sebagai berikut :
1. Pilih jenis transaksi yang akan dicatat. Jika Anda mencatat transaksi tunai, pilih “Pembayaran Tunai”. Jika Anda mencatat transaksi kredit, pilih “Pembayaran Kredit”.
2. Masukkan tanggal transaksi. Pastikan Anda memasukkan tanggal yang benar, termasuk tahun, bulan, dan tanggal.
3. Masukkan jumlah yang dibayarkan.
4. Masukkan jenis mata uang yang digunakan.
5. Masukkan informasi pembayar.
6. Masukkan informasi penerima.
7. Masukkan deskripsi transaksi.
8. Pilih metode pembayaran yang digunakan.
9. Masukkan informasi lain yang relevan.
10. Simpan catatan transaksi.
Contoh dan Manfaat Bukti Transaksi bagi Keuangan Perusahaan
Bukti transaksi adalah dokumen yang mencatat semua transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan. Buti transaksi adalah bukti penting bagi perusahaan untuk menjaga keseimbangan keuangan dan menjaga tujuan mereka. Bukti transaksi dapat digunakan untuk keperluan audit, membuat laporan keuangan, memverifikasi klaim asuransi, dan banyak lagi.
Di bawah ini adalah contoh dan manfaat bukti transaksi bagi keuangan perusahaan:
1. Faktur
Faktur adalah salah satu jenis bukti transaksi yang paling umum. Faktur dikeluarkan setelah transaksi dilakukan dan menunjukkan jumlah yang harus dibayar oleh pembeli. Faktur ini digunakan untuk memvalidasi pembayaran dan untuk mencatat pembayaran dalam laporan keuangan.
2. Kwitansi
Kwitansi adalah salah satu jenis bukti transaksi yang digunakan untuk mencatat pembayaran yang diterima oleh perusahaan. Kwitansi juga dapat digunakan untuk memvalidasi pembayaran dan untuk membuat laporan keuangan.
3. Nota kredit
Nota kredit adalah jenis bukti transaksi yang mencatat pembayaran yang diterima oleh perusahaan, tetapi juga mencatat jumlah yang harus dibayar kembali kepada pembeli. Nota kredit ini digunakan untuk memvalidasi pembayaran dan untuk mencatat pembayaran dalam laporan keuangan.
Manfaat utama dari bukti transaksi bagi keuangan perusahaan adalah untuk membantu perusahaan mencatat dan memverifikasi pembayaran. Bukti transaksi juga memungkinkan perusahaan untuk membuat laporan keuangan yang akurat. Bukti transaksi juga dapat digunakan untuk keperluan audit, untuk memverifikasi klaim asuransi, dan untuk tujuan lainnya.
Selain itu, bukti transaksi juga membantu perusahaan untuk menjaga keseimbangan keuangan dan mencapai tujuan mereka.
