Vimalla Semoga istiqomah selalu dalam kebaikan.. Jakarta, Indonesia

Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur (Jenis dan Contohnya)

3 min read

laporan keuangan perusahaan manufaktur

Bagi setiap perusahaan akan perlu membutuhkan yang namanya laporan keuangan untuk kemajuan suatu perusahaan, begitu juga dengan perusahaan manufaktur, akan sangat perlu dengan yang namanya laporan keuangan.

Karena dengan adanya laporan keuangan, pihak management atau pihak yang memiliki kepentingan dalam perusahaan akan bisa menentukan keputusan apa yang akan diambil nantinya.

Untuk Anda yang memiliki usaha dibidang manufaktur, akan sangat bermanfaat artikel ini untuk Anda baca sampai akhir, karena diakhir akan ada sesuatu menarik untuk perusahaan Anda.

Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

Sebelum lebih lanjut ke laporan keuangannya, kita bahas singkat tentang apa itu manufaktur.

Pengertian Manufakturing Secara Teknis Manufakturing adalah pengolahan bahan mentah melalui proses kimia dan fisika untuk mengubah bentuk, sifat atau tampilan untuk membuat komponen atau produk.

Manufaktur juga mencakup perakitan berbagai komponen hingga menjadi produk. Secara umum, manufaktur mempunyai beberapa tahap operasi, dan setiap tahapan operasi membuat bahan mentah lebih dekat ke bentuk akhir.

Dan dalam proses pengolahannya, bahan baku tersebut dikombinasikan dengan bahan pembantu lainnya dan didukung oleh variable cost (biaya variabel) dan fixed cost (biaya tetap).

  • Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada kuantitas barang jadi yang diproduksi.Biaya variabel akan meningkat jika barang yang diproduksi juga naik. Misalnya, biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung.
  • Biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada jumlah barang yang diproduksi. Misalnya, biaya sewa, gaji pegawai tetap, dan pengeluaran biaya bulanan yang jumlah sama.

Pada umumnya laporan keuangan perusahaan terdiri dari, neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal.

Mengapa Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Itu Penting?

Laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur penting karena laporan tersebut akan mencerminkan bagaimana uang digunakan dan diperoleh oleh perusahaan. Hal ini juga membantu perusahaan untuk mengidentifikasi apakah mereka menghasilkan keuntungan atau kerugian.

Laporan keuangan juga membantu perusahaan untuk memahami kondisi keuangan mereka dan membuat keputusan bisnis yang tepat. Hal ini juga memberikan informasi penting yang memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi produksi dan mengidentifikasi masalah yang mungkin menyebabkan kerugian.

Informasi yang diperoleh dari laporan keuangan juga membantu manajemen untuk mengendalikan biaya produksi dan mengatur keuangan perusahaan.

Akuntansi Perusahaan Manufaktur

Untuk membuat laporan keuangan perusahaan manufaktur kita bisa menggunakan bantuan software accurate sebagai sistem accountingnya.

Nah di Accurate sendiri akan ada beberapa bagian penting yang harus Anda perhatikan. Sebagai berikut ini :

Rekening Perusahaan Manufaktur

Rekening-rekening utama perusahaan manufaktur pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan perusahaan jasa dan dagang.

Tapi ada rekening-rekening yang HANYA digunakan dalam perusahaan manufaktur, antara lain:

Rekening persediaan perusahaan manufaktur:

  • Persediaan bahan baku
  • Persediaan bahan pembantu
  • Persediaan barang dalam proses
  • Persediaan barang jadi

Rekening biaya produksi:

  • Biaya bahan baku; biaya angkut pembelian bahan baku
  • Biaya tenaga kerja langsung; insentif, upah langsung
  • Biaya overhead pabrik (bop); sewa pabrik, asuransi pabrik, listrik, air, penyusutan
  • Harga pokok produksi

1. Metode Pencatatan Persediaan

Metode pencatatan persediaan perusahaan manufaktur ada 2, yaitu:

2. Metode Pencatatan Periodikal

Metode pencatatan periodikal adalah metode di mana mutasi jumlah barang tidak dicatat, baik pada saat pembelian atau saat digunakan untuk produksi.

Jurnal yang timbul dari transaksi yang berkaitan dengan barang adalah sebagai berikut:

 

Pembelian Bahan Baku/Pembantu:

(Debit) Pembelian   Rp xxx
(Kredit) Hutang Dagang/Kas Rp xxx

 

Pemakaian Baku/Pembantu:

Tidak dijurnal

 

Penjualan Barang Jadi:

(Debit) Piutang Dagang  Rp xxx
(Kredit) Penjualan Rp xxx

 

Proses penyesuaian di akhir periode:

Mencatat nilai persediaan Akhir :

(Debit) Persediaan Bahan Baku (Akhir) Rp xxx
(Kredit) Ihtisar Pabrikasi (Bahan)  Rp xxx
(Debit) Persediaan Barang Dalam Proses (Akhir)  Rp xxx
(Kredit) Ihtisar Pabrikasi (Barang Dalam Proses)    Rp xxx
(Debit) Persediaan Barang Jadi (Akhir)    Rp xxx
(Kredit) Ihtisar Laba Rugi (Barang Jadi Akhir) Rp xxx

 

Mencatat nilai persediaan Awal (pembalik pada awal periode) :

(Debit) Ihtisar Pabrikasi (Bahan)      Rp xxx
(Kredit) Persediaan Bahan Baku (Awal)        Rp xxx
(Debit) Ihtisar Pabrikasi (Barang Dalam Proses)  Rp xxx
(Kredit) Persediaan Barang Dalam Proses (Awal)  Rp xxx
(Debit) Ihtisar Laba Rugi (Barang Jadi Awal)    Rp xxx
(Kredit) Persediaan Barang Jadi (Awal)  Rp xxx

Metode Pencatatan Persediaan Perpetual

Metode pencatatan persediaan perpetual adalah metode pencatatan persediaan di mana mutasi jumlah barang selalu dicatat.

Baik jumlah barang saat pembelian maupun saat digunakan untuk proses produksi.

Jurnal yang timbul dari penggunaan metode pencatatan persediaan perpetual adalah sebagai berikut:

Pembelian Bahan baku dan pembantu:

(Debit) Persediaan Bahan Baku  Rp xxx
(Debit) Persediaan Bahan Pembantu Rp xxx
(Kredit) Hutang Dagang /Kas     Rp xxx

Pemakaian Bahan baku dan pembantu :

(Debit) BDP Biaya Bahan Baku    Rp xxx
(Kredit) Persediaan Bahan Baku    Rp xxx
(Debit) BDP Overhead Pabrik – Bahan Pembantu   Rp xxx
(Kredit) Persediaan Bahan Pembantu          Rp xxx

 

Pemakaian/Pencatatan Biaya Upah dan Overhead:

(Debit) BDP Upah Langsung         Rp xxx
(Kredit) Hutang Gaji/Upah       Rp xxx
(Debit) BDP Overhead Pabrik Sesungguhnya        Rp xxx
(Kredit) Persediaan Bahan Pembantu          Rp xxx
(Kredit) Kas/hutang Biaya                Rp xxx

 

Mencatat laporan Barang Jadi Hasil Produksi:

(Debit) Persediaan Barang Jadi     Rp xxx
(Kredit) BDP Biaya Bahan Baku    Rp xxx
(Kredit) BDP Upah Langsung    Rp xxx
(Kredit) BDP Overhead Pabrik     Rp xxx

 

Mencatat laporan Barang Dalam Proses Akhir Periode:

(Debit) Persediaan Barang Dalam Proses  Rp xxx
(Kredit) BDP Biaya Bahan Baku       Rp xxx
(Kredit) BDP Upah Langsung   Rp xxx
(Kredit) BDP Overhead Pabrik   Rp xxx

 

Penjualan Barang Jadi :

(Debit) Piutang Dagang Rp xxx
(Kredit) Penjualan  Rp xxx
(Debit) Harga Pokok Penjualan Rp xxx
(Kredit) Persediaan Barang Jadi Rp xxx

  

Proses penyesuaian di akhir periode:

Mencatat nilai persediaan Akhir (selisih antara catatan dan stock opname):

(Debit) Selisih persediaan Rp xxx
(Kredit) Persediaan Bahan Baku Rp xxx
(Kredit) Persediaan Barang Jadi  Rp xxx

 

Kesimpulan

Laporan keuangan perusahaan manufaktur penting untuk dikerjakan bagi perusahaan.

Dalam melaporkan laporannya, perusahaan memerlukan jasa laporan keuangan yang mampu menyajikan data secara komprehensif dan cepat tanpa perlu repot. Salah satu perusahaan jasa yang bisa diajak kerja sama adalah Szeto Consultants.

Dengan layanan Szeto Priority, Szeto Consultants dapat memudahkan perusahaan manufaktur dalam membuat laporan keuangan dan kegiatan akuntansi lainnya dimana saja dan kapan saja. Karena laporan keuangan yang dibuat adalah laporan yang ter-integrasi dengan software akuntansi.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang layanan Szeto Priority yang memberikan banyak kemudahan, langsung saja konsultasikan kepada konsultan ahli kami. Gratis!

Vimalla Semoga istiqomah selalu dalam kebaikan.. Jakarta, Indonesia
promo sdc ×

Mau Belajar Accurate?

Promo Belajar Accurate. Nikmati belajar accurate dan dapatkan sertifikatnya hanya kurang dari 200 ribu rupiah.

Ambil Kelas