Bagi setiap perusahaan akan perlu membutuhkan yang namanya laporan keuangan untuk kemajuan suatu perusahaan, begitu juga dengan perusahaan manufaktur, akan sangat perlu dengan yang namanya laporan keuangan.
Karena dengan adanya laporan keuangan, pihak management atau pihak yang memiliki kepentingan dalam perusahaan akan bisa menentukan keputusan apa yang akan diambil nantinya.
Untuk Anda yang memiliki usaha dibidang manufaktur, akan sangat bermanfaat artikel ini untuk Anda baca sampai akhir, karena diakhir akan ada sesuatu menarik untuk perusahaan Anda.
Daftar Isi
Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Sebelum lebih lanjut ke laporan keuangannya, kita bahas singkat tentang apa itu manufaktur.
Pengertian Manufakturing Secara Teknis Manufakturing adalah pengolahan bahan mentah melalui proses kimia dan fisika untuk mengubah bentuk, sifat atau tampilan untuk membuat komponen atau produk.
Manufaktur juga mencakup perakitan berbagai komponen hingga menjadi produk. Secara umum, manufaktur mempunyai beberapa tahap operasi, dan setiap tahapan operasi membuat bahan mentah lebih dekat ke bentuk akhir.
Dan dalam proses pengolahannya, bahan baku tersebut dikombinasikan dengan bahan pembantu lainnya dan didukung oleh variable cost (biaya variabel) dan fixed cost (biaya tetap).
- Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada kuantitas barang jadi yang diproduksi.Biaya variabel akan meningkat jika barang yang diproduksi juga naik. Misalnya, biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung.
- Biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada jumlah barang yang diproduksi. Misalnya, biaya sewa, gaji pegawai tetap, dan pengeluaran biaya bulanan yang jumlah sama.
Pada umumnya laporan keuangan perusahaan terdiri dari, neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal.
Mengapa Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Itu Penting?
Laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur penting karena laporan tersebut akan mencerminkan bagaimana uang digunakan dan diperoleh oleh perusahaan. Hal ini juga membantu perusahaan untuk mengidentifikasi apakah mereka menghasilkan keuntungan atau kerugian.
Laporan keuangan juga membantu perusahaan untuk memahami kondisi keuangan mereka dan membuat keputusan bisnis yang tepat. Hal ini juga memberikan informasi penting yang memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi produksi dan mengidentifikasi masalah yang mungkin menyebabkan kerugian.
Informasi yang diperoleh dari laporan keuangan juga membantu manajemen untuk mengendalikan biaya produksi dan mengatur keuangan perusahaan.
Akuntansi Perusahaan Manufaktur
Untuk membuat laporan keuangan perusahaan manufaktur kita bisa menggunakan bantuan software accurate sebagai sistem accountingnya.
Nah di Accurate sendiri akan ada beberapa bagian penting yang harus Anda perhatikan. Sebagai berikut ini :
Rekening Perusahaan Manufaktur
Rekening-rekening utama perusahaan manufaktur pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan perusahaan jasa dan dagang.
Tapi ada rekening-rekening yang HANYA digunakan dalam perusahaan manufaktur, antara lain:
Rekening persediaan perusahaan manufaktur:
- Persediaan bahan baku
- Persediaan bahan pembantu
- Persediaan barang dalam proses
- Persediaan barang jadi
Rekening biaya produksi:
- Biaya bahan baku; biaya angkut pembelian bahan baku
- Biaya tenaga kerja langsung; insentif, upah langsung
- Biaya overhead pabrik (bop); sewa pabrik, asuransi pabrik, listrik, air, penyusutan
- Harga pokok produksi
1. Metode Pencatatan Persediaan
Metode pencatatan persediaan perusahaan manufaktur ada 2, yaitu:
2. Metode Pencatatan Periodikal
Metode pencatatan periodikal adalah metode di mana mutasi jumlah barang tidak dicatat, baik pada saat pembelian atau saat digunakan untuk produksi.
Jurnal yang timbul dari transaksi yang berkaitan dengan barang adalah sebagai berikut:
Pembelian Bahan Baku/Pembantu:
(Debit) Pembelian | Rp xxx |
(Kredit) Hutang Dagang/Kas | Rp xxx |
Pemakaian Baku/Pembantu:
Tidak dijurnal
Penjualan Barang Jadi:
(Debit) Piutang Dagang | Rp xxx |
(Kredit) Penjualan | Rp xxx |
Proses penyesuaian di akhir periode:
Mencatat nilai persediaan Akhir :
(Debit) Persediaan Bahan Baku (Akhir) | Rp xxx |
(Kredit) Ihtisar Pabrikasi (Bahan) | Rp xxx |
(Debit) Persediaan Barang Dalam Proses (Akhir) | Rp xxx |
(Kredit) Ihtisar Pabrikasi (Barang Dalam Proses) | Rp xxx |
(Debit) Persediaan Barang Jadi (Akhir) | Rp xxx |
(Kredit) Ihtisar Laba Rugi (Barang Jadi Akhir) | Rp xxx |
Mencatat nilai persediaan Awal (pembalik pada awal periode) :
(Debit) Ihtisar Pabrikasi (Bahan) | Rp xxx |
(Kredit) Persediaan Bahan Baku (Awal) | Rp xxx |
(Debit) Ihtisar Pabrikasi (Barang Dalam Proses) | Rp xxx |
(Kredit) Persediaan Barang Dalam Proses (Awal) | Rp xxx |
(Debit) Ihtisar Laba Rugi (Barang Jadi Awal) | Rp xxx |
(Kredit) Persediaan Barang Jadi (Awal) | Rp xxx |
Metode Pencatatan Persediaan Perpetual
Metode pencatatan persediaan perpetual adalah metode pencatatan persediaan di mana mutasi jumlah barang selalu dicatat.
Baik jumlah barang saat pembelian maupun saat digunakan untuk proses produksi.
Jurnal yang timbul dari penggunaan metode pencatatan persediaan perpetual adalah sebagai berikut:
Pembelian Bahan baku dan pembantu:
(Debit) Persediaan Bahan Baku | Rp xxx |
(Debit) Persediaan Bahan Pembantu | Rp xxx |
(Kredit) Hutang Dagang /Kas | Rp xxx |
Pemakaian Bahan baku dan pembantu :
(Debit) BDP Biaya Bahan Baku | Rp xxx |
(Kredit) Persediaan Bahan Baku | Rp xxx |
(Debit) BDP Overhead Pabrik – Bahan Pembantu | Rp xxx |
(Kredit) Persediaan Bahan Pembantu | Rp xxx |
Pemakaian/Pencatatan Biaya Upah dan Overhead:
(Debit) BDP Upah Langsung | Rp xxx |
(Kredit) Hutang Gaji/Upah | Rp xxx |
(Debit) BDP Overhead Pabrik Sesungguhnya | Rp xxx |
(Kredit) Persediaan Bahan Pembantu | Rp xxx |
(Kredit) Kas/hutang Biaya | Rp xxx |
Mencatat laporan Barang Jadi Hasil Produksi:
(Debit) Persediaan Barang Jadi | Rp xxx |
(Kredit) BDP Biaya Bahan Baku | Rp xxx |
(Kredit) BDP Upah Langsung | Rp xxx |
(Kredit) BDP Overhead Pabrik | Rp xxx |
Mencatat laporan Barang Dalam Proses Akhir Periode:
(Debit) Persediaan Barang Dalam Proses | Rp xxx |
(Kredit) BDP Biaya Bahan Baku | Rp xxx |
(Kredit) BDP Upah Langsung | Rp xxx |
(Kredit) BDP Overhead Pabrik | Rp xxx |
Penjualan Barang Jadi :
(Debit) Piutang Dagang | Rp xxx |
(Kredit) Penjualan | Rp xxx |
(Debit) Harga Pokok Penjualan | Rp xxx |
(Kredit) Persediaan Barang Jadi | Rp xxx |
Proses penyesuaian di akhir periode:
Mencatat nilai persediaan Akhir (selisih antara catatan dan stock opname):
(Debit) Selisih persediaan | Rp xxx |
(Kredit) Persediaan Bahan Baku | Rp xxx |
(Kredit) Persediaan Barang Jadi | Rp xxx |
Kesimpulan
Laporan keuangan perusahaan manufaktur penting untuk dikerjakan bagi perusahaan.
Dalam melaporkan laporannya, perusahaan memerlukan jasa laporan keuangan yang mampu menyajikan data secara komprehensif dan cepat tanpa perlu repot. Salah satu perusahaan jasa yang bisa diajak kerja sama adalah Szeto Consultants.
Dengan layanan Szeto Priority, Szeto Consultants dapat memudahkan perusahaan manufaktur dalam membuat laporan keuangan dan kegiatan akuntansi lainnya dimana saja dan kapan saja. Karena laporan keuangan yang dibuat adalah laporan yang ter-integrasi dengan software akuntansi.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang layanan Szeto Priority yang memberikan banyak kemudahan, langsung saja konsultasikan kepada konsultan ahli kami. Gratis!