Blog Szeto Consultants – Pelajari pengertian transaksi, jenis-jenisnya, dan contoh nyata dalam akuntansi. Catat semua transaksi keuangan bisnis Anda dengan Accurate Online dan pelatihan dari Szeto Consultants.
Daftar Isi
Apa Itu Transaksi?
Secara sederhana, transaksi adalah aktivitas pertukaran yang menimbulkan perubahan nilai pada posisi keuangan suatu pihak, baik individu maupun perusahaan. Dalam akuntansi, transaksi dicatat karena memengaruhi aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, atau beban perusahaan.
Contohnya, ketika sebuah toko menjual barang secara tunai, maka terjadi pertukaran barang dengan uang yang dicatat sebagai transaksi penjualan.
Ciri-Ciri Transaksi
Agar suatu aktivitas bisa disebut transaksi, ada beberapa ciri utama:
-
Melibatkan dua pihak atau lebih (misalnya penjual dan pembeli).
-
Ada nilai ekonomis yang dapat diukur dengan satuan uang.
-
Menimbulkan perubahan posisi keuangan, baik berupa aset, kewajiban, maupun modal.
-
Dapat dibuktikan dengan dokumen seperti faktur, kwitansi, nota, atau kontrak.
Jenis-Jenis Transaksi dalam Bisnis
Dalam praktiknya, transaksi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:
1. Transaksi Internal
Terjadi di dalam perusahaan tanpa melibatkan pihak eksternal, tetapi tetap memengaruhi keuangan.
-
Contoh: pemakaian perlengkapan kantor atau penyusutan aset tetap.
2. Transaksi Eksternal
Melibatkan pihak di luar perusahaan.
-
Contoh: pembelian bahan baku dari pemasok, penjualan produk kepada konsumen.
3. Transaksi Tunai
Dilakukan dengan pembayaran langsung saat itu juga.
-
Contoh: membeli peralatan kantor dan langsung dibayar tunai.
4. Transaksi Kredit
Pembayaran dilakukan di kemudian hari.
-
Contoh: penjualan barang dengan jatuh tempo 30 hari.
5. Transaksi Non-Keuangan
Tidak langsung berupa uang tetapi tetap dicatat dalam akuntansi.
-
Contoh: pemberian garansi produk kepada pelanggan.
Contoh Kasus Transaksi dalam Akuntansi
Misalkan sebuah toko elektronik melakukan transaksi berikut:
-
Membeli stok barang (TV dan kulkas) secara tunai sebesar Rp100.000.000.
-
Menjual barang kepada pelanggan secara kredit senilai Rp40.000.000.
-
Membayar gaji karyawan Rp10.000.000.
Pencatatan pada jurnal akuntansi akan tampak sebagai berikut:
Tanggal | Akun Debit | Akun Kredit | Jumlah |
---|---|---|---|
01/09/25 | Persediaan Barang | Kas | Rp100.000.000 |
02/09/25 | Piutang Usaha | Penjualan | Rp40.000.000 |
03/09/25 | Beban Gaji | Kas | Rp10.000.000 |
Dari sini terlihat bahwa setiap transaksi memiliki dampak keuangan yang harus dicatat dengan benar agar laporan keuangan akurat.
Pentingnya Mencatat Transaksi dengan Benar
Pencatatan transaksi yang tepat memberikan manfaat besar:
-
Menyediakan data akurat untuk laporan keuangan.
-
Membantu perusahaan mengontrol arus kas.
-
Menjadi dasar dalam pengambilan keputusan bisnis.
-
Membantu memenuhi kewajiban perpajakan sesuai aturan.
Kesalahan pencatatan transaksi bisa menimbulkan laporan keuangan yang tidak valid, bahkan bisa merugikan bisnis.
Transaksi adalah aktivitas ekonomi yang menimbulkan perubahan posisi keuangan suatu pihak. Setiap transaksi perlu dicatat secara akurat agar perusahaan memiliki laporan keuangan yang valid dan dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan bisnis.
Untuk mempermudah pengelolaan transaksi keuangan bisnis Anda, gunakan Accurate Online yang dirancang khusus untuk pencatatan akuntansi modern. Dan jika Anda ingin lebih mahir mengoperasikan sistem ini, ikuti pelatihan Accurate dari Szeto Consultants agar bisnis Anda lebih efisien dan terkelola dengan baik.