Transaksi adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya dalam Bisnis

1 min read

Transaksi adalah Pengertian, Jenis, dan Contohnya dalam Bisnis

Banner Promosi Prieds

Blog Szeto Consultants – Pelajari pengertian transaksi, jenis-jenisnya, dan contoh nyata dalam akuntansi. Catat semua transaksi keuangan bisnis Anda dengan Accurate Online dan pelatihan dari Szeto Consultants.

Apa Itu Transaksi?

Secara sederhana, transaksi adalah aktivitas pertukaran yang menimbulkan perubahan nilai pada posisi keuangan suatu pihak, baik individu maupun perusahaan. Dalam akuntansi, transaksi dicatat karena memengaruhi aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, atau beban perusahaan.

Contohnya, ketika sebuah toko menjual barang secara tunai, maka terjadi pertukaran barang dengan uang yang dicatat sebagai transaksi penjualan.

Ciri-Ciri Transaksi

Agar suatu aktivitas bisa disebut transaksi, ada beberapa ciri utama:

  1. Melibatkan dua pihak atau lebih (misalnya penjual dan pembeli).

  2. Ada nilai ekonomis yang dapat diukur dengan satuan uang.

  3. Menimbulkan perubahan posisi keuangan, baik berupa aset, kewajiban, maupun modal.

  4. Dapat dibuktikan dengan dokumen seperti faktur, kwitansi, nota, atau kontrak.

Jenis-Jenis Transaksi dalam Bisnis

Dalam praktiknya, transaksi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:

1. Transaksi Internal

Terjadi di dalam perusahaan tanpa melibatkan pihak eksternal, tetapi tetap memengaruhi keuangan.

  • Contoh: pemakaian perlengkapan kantor atau penyusutan aset tetap.

2. Transaksi Eksternal

Melibatkan pihak di luar perusahaan.

  • Contoh: pembelian bahan baku dari pemasok, penjualan produk kepada konsumen.

3. Transaksi Tunai

Dilakukan dengan pembayaran langsung saat itu juga.

  • Contoh: membeli peralatan kantor dan langsung dibayar tunai.

4. Transaksi Kredit

Pembayaran dilakukan di kemudian hari.

  • Contoh: penjualan barang dengan jatuh tempo 30 hari.

5. Transaksi Non-Keuangan

Tidak langsung berupa uang tetapi tetap dicatat dalam akuntansi.

  • Contoh: pemberian garansi produk kepada pelanggan.

Contoh Kasus Transaksi dalam Akuntansi

Misalkan sebuah toko elektronik melakukan transaksi berikut:

  1. Membeli stok barang (TV dan kulkas) secara tunai sebesar Rp100.000.000.

  2. Menjual barang kepada pelanggan secara kredit senilai Rp40.000.000.

  3. Membayar gaji karyawan Rp10.000.000.

Pencatatan pada jurnal akuntansi akan tampak sebagai berikut:

Tanggal Akun Debit Akun Kredit Jumlah
01/09/25 Persediaan Barang Kas Rp100.000.000
02/09/25 Piutang Usaha Penjualan Rp40.000.000
03/09/25 Beban Gaji Kas Rp10.000.000

Dari sini terlihat bahwa setiap transaksi memiliki dampak keuangan yang harus dicatat dengan benar agar laporan keuangan akurat.

Pentingnya Mencatat Transaksi dengan Benar

Pencatatan transaksi yang tepat memberikan manfaat besar:

  • Menyediakan data akurat untuk laporan keuangan.

  • Membantu perusahaan mengontrol arus kas.

  • Menjadi dasar dalam pengambilan keputusan bisnis.

  • Membantu memenuhi kewajiban perpajakan sesuai aturan.

Kesalahan pencatatan transaksi bisa menimbulkan laporan keuangan yang tidak valid, bahkan bisa merugikan bisnis.

Transaksi adalah aktivitas ekonomi yang menimbulkan perubahan posisi keuangan suatu pihak. Setiap transaksi perlu dicatat secara akurat agar perusahaan memiliki laporan keuangan yang valid dan dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan bisnis.

Untuk mempermudah pengelolaan transaksi keuangan bisnis Anda, gunakan Accurate Online yang dirancang khusus untuk pencatatan akuntansi modern. Dan jika Anda ingin lebih mahir mengoperasikan sistem ini, ikuti pelatihan Accurate dari Szeto Consultants agar bisnis Anda lebih efisien dan terkelola dengan baik.

Banner Promosi Mekari KlikPajak

promo sdc ×

Mau Belajar Accurate?

Promo Belajar Accurate. Nikmati belajar accurate dan dapatkan sertifikatnya hanya kurang dari 200 ribu rupiah.

Ambil Kelas