Blog Szeto Consultants – TOR (Terms of Reference) adalah dokumen penting dalam proyek dan organisasi. Pelajari pengertian, fungsi, manfaat, dan contoh penyusunannya di sini.
Dalam dunia bisnis, pemerintahan, hingga organisasi, istilah TOR (Terms of Reference) sudah tidak asing lagi. TOR adalah salah satu dokumen penting yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proyek atau kegiatan. Tanpa adanya TOR, sebuah proyek berisiko berjalan tanpa arah yang jelas, menimbulkan pemborosan waktu, biaya, bahkan konflik antar pihak yang terlibat.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian TOR, fungsi, komponen penting, hingga contoh penyusunan agar mudah dipahami dan bisa langsung diterapkan.
Daftar Isi
Apa Itu TOR (Terms of Reference)?
TOR (Terms of Reference) adalah dokumen yang berisi ruang lingkup, tujuan, metode, dan batasan dalam suatu kegiatan atau proyek.
TOR biasanya dibuat sebelum proyek berjalan sebagai acuan bersama semua pihak yang terlibat. Dengan adanya TOR, pelaksanaan proyek menjadi lebih terarah, efisien, dan akuntabel.
Contoh penggunaan TOR dapat ditemukan dalam:
-
Pengadaan barang dan jasa.
-
Penelitian atau studi kelayakan.
-
Proyek pembangunan infrastruktur.
-
Program kerja organisasi dan lembaga.
Fungsi TOR (Terms of Reference)
Menyusun TOR memiliki berbagai fungsi penting, di antaranya:
-
Memberikan arahan yang jelas – Menentukan tujuan, ruang lingkup, serta metode pelaksanaan kegiatan.
-
Menghindari kesalahpahaman – Semua pihak memiliki pemahaman yang sama sejak awal.
-
Menjadi dasar evaluasi – TOR dapat digunakan untuk menilai apakah kegiatan sudah sesuai rencana.
-
Meningkatkan efisiensi – Waktu dan biaya dapat dikendalikan karena proyek berjalan sesuai kerangka kerja yang ditetapkan.
Komponen Utama TOR
Dalam praktiknya, isi TOR bisa berbeda tergantung kebutuhan organisasi. Namun secara umum, TOR biasanya mencakup:
-
Latar Belakang: alasan mengapa proyek atau kegiatan perlu dilakukan.
-
Tujuan: apa yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut.
-
Ruang Lingkup: batasan dan lingkup kerja yang akan dilakukan.
-
Metodologi: cara atau pendekatan yang akan digunakan.
-
Jadwal Pelaksanaan: timeline dari awal hingga akhir kegiatan.
-
Anggaran: estimasi biaya yang diperlukan.
-
Output/Deliverables: hasil yang diharapkan dari kegiatan atau proyek.
Contoh Sederhana TOR
Judul: TOR Kegiatan Pelatihan Akuntansi Dasar
Latar Belakang:
Untuk meningkatkan kemampuan staf keuangan dalam pencatatan akuntansi, diperlukan pelatihan dasar akuntansi.
Tujuan:
Memberikan pemahaman konsep dasar akuntansi dan kemampuan membuat laporan keuangan sederhana.
Ruang Lingkup:
Pelatihan dua hari mencakup materi jurnal, buku besar, dan laporan keuangan.
Metodologi:
Kelas tatap muka, studi kasus, dan diskusi.
Jadwal:
Tanggal 10–11 September 2025.
Anggaran:
Rp25.000.000.
Output:
Peserta mampu menyusun laporan keuangan sederhana secara mandiri.
Pentingnya TOR dalam Bisnis dan Organisasi
Tanpa TOR, kegiatan bisa berjalan tanpa arah yang jelas. TOR berperan sebagai kompas yang memastikan semua pihak bekerja menuju tujuan yang sama. Dalam konteks bisnis, TOR juga dapat membantu mengendalikan anggaran dan waktu agar tidak terjadi pemborosan.
TOR (Terms of Reference) adalah dokumen pedoman penting yang menjelaskan tujuan, ruang lingkup, metode, jadwal, dan anggaran suatu proyek. Dengan adanya TOR, kegiatan dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan terarah.
Jika Anda membutuhkan dukungan pembukuan akuntansi yang profesional untuk menunjang keberhasilan proyek dan bisnis, percayakan pada Szeto Accurate Consultants. Dengan menggunakan software Accurate Online, Szeto Consultants membantu bisnis Anda memiliki laporan keuangan yang rapi, transparan, dan akurat.