Standar audit – Dalam dunia akuntansi kita pasti sudah sering mendengar dengan istilah GAAP. GAAP adalah singkatan dari Generally Accepted Accounting Principle. Dalam auditing, ada juga sebuah istilah yang disebut GAAS yang merupakan singkatan dari Generally Accepted Auditing Standard.
Jika kalian bingung tentag apa itu GAAS, singkatnya ..
GAAS adalah aturan-aturan dan pedoman umum yang digunakan akuntan publik yang terdaftar atau bersertifikat dalam mempersiapkan dan melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan klien.
Di dalam GAAS terdapat 10 standar audit yang menjadi pedoman auditor dalam melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan yang dikelompokkan dalam 3 standar. yaitu standar umum (general standards), standar pekerjaan lapangan (standards of field work) dan standar pelaporan (standards of reporting).
Nah, gimana sudah ada bayangan tentang apa itu GAAS? sekarang kita coba fokuskan lagi ke standar auditing menurut GAAS.
Daftar Isi
3 Standar Audit Menurut GAAS
Standar Umum (General Standards)
1. Competence, Kompetensi audit akuntansi adalah kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh auditor akuntansi.
Kompetensi ini meliputi kemampuan mengidentifikasi dan menganalisis masalah, memahami kode etik dan standar akuntansi profesional, membangun hubungan yang baik dengan klien, melakukan audit efektif, dan mengikuti perkembangan terbaru dalam industri audit.
audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor.
2. Independence, dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. Suatu kondisi di mana auditor atau kantor akuntan independen melakukan suatu pekerjaan audit tanpa adanya pengaruh atau tekanan dari pihak yang berkepentingan. Kondisi ini menjamin bahwa auditor akan membuat penilaian yang objektif dan independen dari pihak lain.
3. Due Professional Care, dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalisnya dalam cermat dan seksama.
Standar Pekerjaan Lapangan (Standards of Field Work)
4. Adequate Planning and Proper Supervision, Dalam audit akuntansi adalah proses yang menjamin bahwa audit akan dilakukan secara efektif, efisien, dan menghasilkan hasil yang akurat. Proses ini termasuk mengidentifikasi peluang audit, mengembangkan rencana audit, menentukan metode audit yang tepat, mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko audit, menentukan jumlah sampel yang diperlukan, dan memonitor kemajuan audit. Selain itu, pengawasan yang tepat juga diperlukan untuk memastikan bahwa audit dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dan bahwa audit yang berhasil dicapai.
5. Understanding the Entity, Environment, and Internal Control, Penting untuk melakukan audit yang efektif. Entitas adalah subjek audit, misalnya perusahaan, badan hukum, atau pemerintah. Lingkungan adalah faktor eksternal yang mempengaruhi entitas, seperti hukum, regulasi, dan kebijakan industri. Kontrol internal adalah sistem yang diterapkan oleh entitas untuk memastikan bahwa tujuan dan strategi organisasi dicapai dengan efisiensi dan efektivitas.
Kontrol internal juga membantu menjamin bahwa informasi yang diterima oleh pihak ketiga dapat dipercaya. Ini bisa meliputi pemantauan operasional, sistem pengendalian informasi, proses pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya.
Auditor melakukan evaluasi terhadap entitas, lingkungan, dan kontrol internal untuk memastikan bahwa semua pengendalian telah diimplementasikan dengan benar dan efektif. Audit ini membantu auditor mengidentifikasi risiko yang potensial dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko tersebut.
6. Sufficient Competent Audit Evidence, bukti audit yang memenuhi persyaratan ketat kompetensi audit. Bukti audit ini harus menyediakan hasil audit yang akurat, dapat diverifikasi, dan dapat diandalkan dengan menggunakan prosedur audit yang standar. Bukti audit ini mencakup laporan audit, catatan audit, sertifikat audit, laporan investigasi, dan laporan risiko. Bukti audit yang kompeten dapat membantu auditor dalam mengevaluasi kewajaran suatu transaksi dan dalam mengembangkan kesimpulan audit.
Baca Juga Tentang : Jasa Akuntansi Perusahaan : Pentingnya Akuntansi Untuk Bisnis
Standar Audit Pelaporan (Standards of Reporting)
7. Financial Statements Presented in Accordance with GAAP, laporan audit harus memuat pernyataan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.
8. Consistency in the Application of GAAP, Standar audit haruslah sebuah laporan yang bisa menunjukkkan keadaan yang didalamnya dari prinsip akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dalam hubungannya dengan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam periode sebelumnya.
9. Adequacy of Informative Disclosures, Kemampuan suatu organisasi untuk menyediakan informasi yang cukup dan akurat dalam rangka laporan keuangan. Ini berarti bahwa sebuah organisasi harus memastikan bahwa laporan keuangan yang disajikan mencakup semua informasi yang diperlukan untuk menilai kondisi keuangan organisasi dan hasil operasional.
Auditor harus menilai kecukupan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dan menilai apakah informasi tersebut memenuhi standar akuntansi yang berlaku. Auditor juga harus memastikan bahwa semua informasi yang disajikan dalam laporan keuangan benar dan akurat.
10. Expression of Opinion, Standar audit haruslah berupa laporan yang sesuai dengan standar, artinya adalah memuat suatu pendapat mengenai laporan keuangan secara menyeluruh atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diterima.