Szeto Consultants – Gangguan mesin yang terjadi secara mendadak memang kerap menjadi sumber masalah serius bagi kelancaran operasional perusahaan. Situasi ini seringkali menuntut penerapan corrective maintenance atau pemeliharaan korektif sebagai langkah perbaikan cepat. Ketika peralatan penting berhenti berfungsi, aktivitas produksi dapat terhambat, biaya perbaikan membengkak, bahkan target bisnis pun sulit tercapai.
Situasi yang mendesak ini menjadi semakin kompleks apabila perusahaan tidak dibekali dengan strategi pemeliharaan yang matang serta dukungan sistem informasi yang memadai. Di sinilah peran pemeliharaan korektif menjadi krusial, yaitu untuk mengembalikan fungsi peralatan yang telah rusak ke kondisi semula sesegera mungkin.
Apa itu Pemeliharaan Korektif?
Pemeliharaan korektif adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan setelah suatu peralatan mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kerusakan tersebut agar peralatan dapat kembali beroperasi sebagaimana mestinya. Berbeda dengan pemeliharaan preventif yang bersifat pencegahan, pemeliharaan korektif bersifat reaktif terhadap masalah yang sudah terjadi.
Jenis-jenis Pemeliharaan Korektif
Secara umum, pemeliharaan korektif dapat dikategorikan menjadi:
- Pemeliharaan Korektif Darurat (Emergency Corrective Maintenance): Dilakukan segera setelah terjadi kegagalan fungsi yang parah dan menghentikan seluruh proses produksi. Prioritas utamanya adalah mengembalikan fungsi peralatan secepat mungkin untuk meminimalkan kerugian.
- Pemeliharaan Korektif Terencana (Planned Corrective Maintenance): Dilakukan ketika kegagalan fungsi minor terdeteksi, namun tidak langsung menghentikan operasional. Perbaikan dijadwalkan pada waktu yang paling tidak mengganggu, misalnya saat jam istirahat atau di luar jam kerja.
Contoh Pemeliharaan Korektif
Beberapa contoh praktis pemeliharaan korektif meliputi:
- Mengganti komponen mesin yang aus atau patah setelah terdeteksi adanya penurunan kinerja.
- Memperbaiki kebocoran pada pipa sistem hidrolik setelah gangguan teridentifikasi.
- Melakukan kalibrasi ulang pada sensor yang memberikan pembacaan data yang tidak akurat.
- Mengganti oli atau pelumas yang terkontaminasi setelah mesin menunjukkan gejala overheat.
Pentingnya Dukungan Sistem Informasi dalam Pemeliharaan
Meskipun pemeliharaan korektif berfokus pada perbaikan cepat, pengelolaan aset dan inventaris suku cadang yang efisien sangatlah krusial. Di sinilah peran sistem informasi yang terintegrasi menjadi sangat vital. Melalui sistem seperti Prieds WMS (Warehouse Management System), perusahaan dapat mengelola stok suku cadang secara akurat, memantau ketersediaan, dan memprediksi kebutuhan untuk meminimalkan waktu henti saat perbaikan.
Selain itu, integrasi dengan sistem akuntansi seperti Accurate Online atau Mekari Jurnal akan membantu perusahaan mencatat seluruh biaya perbaikan, inventaris suku cadang, serta dampak finansial dari setiap gangguan operasional. Data ini sangat berharga untuk analisis lebih lanjut guna mencegah terulangnya masalah serupa dan menyusun strategi pemeliharaan yang lebih proaktif di masa depan.
Di Szeto Consultants, kami siap membantu perusahaan Anda mengimplementasikan solusi manajemen aset dan inventaris yang terintegrasi, memastikan kelancaran operasional dan efisiensi bisnis Anda.
Butuh Solusi Sistem untuk Bisnis?
Szeto Consultants siap membantu implementasi Accurate Online, Mekari Jurnal, dan Prieds WMS.
Pastikan pembukuan dan operasional bisnis kamu berjalan otomatis dan rapi.


