Membuat UX Portofolio – Hallo para researcher Indonesia, atau para designer Indonesia khususnya dibidang user interface. Apa kabar? Semoga kabar baik selalu hadir kepada para pembaca sekalian.
Sudah mendekati pertengahan 2022, apa kabar dengan rencana tahunan atau resolusi kalian di tahun 2021 kemarin? sudah ada tanda – tanda untuk menuju keberhasilan? semoga …
Penting rasanya di zaman yang serba cepat ini bahkan kita kalah cepatnya untuk menjadi seseorang yang mempunyai skill dan kualitas dalam dirinya. Skill apapun itu yang mampu menghidupi diri kalian secara mandiri dan warna yang cerah ketika nanti hidup dalam 3 – 2 tahun kedepan.
Berbicara tentang skill tahun 2022 ini ada skill yang menurut saya patut untuk dijadikan sebagai pasangan dalam hidup khususnya karir.
Ya..
User Experience… User experience itu apa sih? Ini adalah sebuah pengalaman pengguna ketika mencoba sebuah aplikasi. Ringkasnya seperti ini, kalian pernah kan bermain handphone, misal facebook. Nah apa yang kalian rasakan setelah bermain facebook? Emosi karena mantan sudah menikah? hehe. Atau liat teman saudara yang sudah sukses. Wkwkwk. Itu adalah pengalaman pribadi kalian semua pastinya.
Nah dalam UX pengalaman yang dimaksud adalah yang mana ketika kalian mencoba aplikasi tersebut apakah bisa dipergunakan, apakah ada kendala dalam mencoba aplikasinya, atau rasa apa yang didapatkan ketika menggunakan aplikasi tersebut. Itulah UX. User experience … Pengalaman pengguna.
Lantas bagaimana dengan kamu yang merasa bahwa UX ini adalah jalan ninja kamu ..
Pada kesempatan kali ini kami akan coba memaparkan untuk bagaimana caranya membuat UX portofolio yang benar dan bisa dijadikan portofolio sebagai bahan lamaran dalam melamar kekasih. eh pekerjaan maksudnya..
Tapi sebelum itu, singkat saja kita bahas tentang apa itu UX.
Daftar Isi
Apa itu UX (User Experience)
Pengertian tentang UX adalah seperti apa pengalaman pengguna ketika berinteraksi/menggunakan produk digital yang Anda dan Tim buat. Pengalaman ini dilihat dari betapa mudahnya pengguna untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari produk tersebut.
Dengan kata lain, user experience produk yang bagus tidak akan menyulitkan pengguna untuk mencapai tujuan mereka. Entah itu dari desain UI yang friendly, produk yang ringan untuk diakses, menu yang tidak berbelit-belit, dan lain sebagainya.
Sebaliknya, user experience yang buruk membuat pengguna frustasi karena kesulitan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kalau sudah begini, ada banyak efek buruk yang bisa terjadi kepada Anda.
Itulah singkatnya dari sebuah UX.
Sekarang mari kita lanjut dalam pembahasan tentang membuat ux portofolio yang baik.
Cara Membuat UX Portofolio
Pada dasarnya membuat sebuah portofolio membantu Kamu mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Berdasarkan pengalamannya seseorang akan memilih designer atau orang yang bekerja dalam dunia UX sesuai dengan apa yang sudah dilewatinya.
Lantas bagaimana caranya untuk memikat sesorang agar ia tertarik pada portofolio kita, berikut ada tipsnya.
-
Portofolio bukan tentang dirimu
Ya, memang benar adanya bahwa portofolio bukan tentang dirimu, tetapi berisi apa yang kamu kerjakan dalam pekerjaan tersebut. Mungkin ada beberapa yang menjelaskan tapi tidak semuanya berkutat pada dirimu.
Ubah cara pandang Kamu tentang portofolio , stop menunjukkan kelebihan kamu dalam hal ini, dan fokus pada apa yang kamu kerjakan juga bagaimana solusinya dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam pekerjaan ini.
-
Pandangan pertama yang menentukan
Seperti halnya dalam sebuah cinta, pandangan pertama atau first impression kamu ketika melihat seseorang akan seperti apa, apakah orang tersebut akan lanjut terus pada kamu atau akan membiarkan diri kamu begitu saja, acuh atau bahkan ada tapi tak dianggap.
Portofolio juga seperti itu, kesan pertama seseorang ketika melihatnya adalah sesuatu yang harus membangkitkan gairah untuk menggeser slide per slide untuk melihat keseluruhan portofolio.
So pastikan tampilan dan gaya bahasa kamu sangat nyaman dan readable agar seseorang interest.
-
Stand Out
Portofolio haruslah sesuatu yang memorable, agar ketika portofolio mu tidak dibuka kembali, ingatan HRD akan portofolio kamu menjadi teringat kembali.
Terserah bagi kamu untuk mendesainnya seperti apa, intinya adalah sesuatu yang bisa diingat oleh seseorang, dalam hal ini adalah HRD pastinya.
-
Buat Clean Design dan Mudah Untuk Dibaca.
Clean design adalah design yang fokus pada pandangan manusia, membuat manusia ingin betah melihatnya terus menerus tanpa ada distraksi.
Pastikan jarak spaci dan jarak antar komponen yang ada dalam sebuah portofolio menjadi sebuah komponen yang bisa dipahami. Sehingga orang yang membaca akan paham dengan apa yang disajikan.
-
Tujuan, Skill, Penyelesaian sebuah Masalah
Dalam pembuatannya pasti ada yang namanya sebuah tujuan, lantas ada yang namanya skills yang digunakan dalam pembuatan tujuan tersebut, dalam hal ini pasti tidak luput dengan yang namanya masalah, dan bagaimana kita dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Uraikan project kamu seperti itu dalam portofolio, maka itu akan sangat enak untuk disuguhkan.
Baca Juga : Apa itu Gestalt Principle dalam Sebuah UI Desain?
Kesyimpulan
Kiranya itu yang dapat disampaikan dalam pembuatan UX portofolio. See yah. Thank you.