Loco dan Franco adalah, Pengertian dan Perbedaannya

2 min read

Loco dan Franco adalah, Pengertian dan Perbedaannya

Banner Promosi Prieds

Blog Szeto Consultants – Dalam dunia bisnis, perdagangan, dan logistik, Anda pasti sering mendengar istilah “Loco” dan “Franco” dalam sebuah penawaran harga atau kontrak jual-beli. Meskipun terdengar sederhana, kedua istilah ini memiliki dampak besar terhadap harga, tanggung jawab, dan risiko antara penjual dan pembeli.

Salah memahami arti Loco dan Franco dapat menyebabkan kerugian, keterlambatan pengiriman, dan bahkan sengketa bisnis.

Mengenal Apa itu Loco dan Franco

Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu Loco dan Franco, perbedaan fundamental di antara keduanya, serta bagaimana software Supply Chain Management (SCM) seperti Prieds dapat menjadi solusi cerdas untuk mengelola kompleksitas keduanya secara efisien.

Apa Itu Harga Loco?

Loco adalah istilah yang berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “lokasi”. Dalam konteks perdagangan, harga Loco berarti harga barang di lokasi penjual (pabrik atau gudang) dan belum termasuk biaya pengiriman.

Sederhananya, saat Anda membeli dengan syarat Loco, tanggung jawab Anda sebagai pembeli dimulai begitu barang tersebut keluar dari pintu gudang penjual.

Tanggung Jawab Pembeli (Buyer) dalam Transaksi Loco:

  • Mengambil barang langsung dari lokasi penjual.
  • Menanggung seluruh biaya pengiriman (biaya transportasi, tol, bongkar muat).
  • Menanggung seluruh biaya asuransi pengiriman (jika ada).
  • Menanggung seluruh risiko yang mungkin terjadi selama perjalanan, seperti kerusakan atau kehilangan barang.

Analogi Sederhana: Membeli dengan syarat Loco ibarat Anda membeli kopi langsung di kedai. Anda membayar harga kopinya, dan setelah itu, Anda sendiri yang bertanggung jawab membawanya pulang. Jika kopi tumpah di jalan, itu adalah risiko Anda.

Apa Itu Harga Franco?

Franco adalah istilah yang berasal dari bahasa Italia yang berarti “bebas” atau “gratis” (dalam konteks biaya kirim). Harga Franco berarti harga barang sudah termasuk seluruh biaya pengiriman hingga tiba di lokasi pembeli.

Dengan kata lain, penjual bertanggung jawab penuh atas barang tersebut sampai diserahkan di depan pintu gudang atau alamat yang ditentukan oleh pembeli.

Tanggung Jawab Penjual (Seller) dalam Transaksi Franco:

  • Mengatur dan mengurus proses pengiriman barang.
  • Menanggung seluruh biaya pengiriman hingga sampai ke tujuan.
  • Menanggung seluruh risiko yang mungkin terjadi selama barang dalam perjalanan.

Analogi Sederhana: Membeli dengan syarat Franco ibarat Anda memesan makanan melalui aplikasi. Harga yang Anda bayar sudah termasuk biaya pengantaran, dan penjual (restoran) bertanggung jawab penuh hingga makanan tersebut tiba di tangan Anda.

Tabel Perbedaan Loco vs Franco

Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah perbandingan langsung keduanya:

Aspek Loco Franco
Titik Penyerahan Tanggung Jawab Di gudang/pabrik penjual Di gudang/alamat pembeli
Biaya Pengiriman (Ongkir) Ditanggung oleh pembeli Ditanggung oleh penjual
Risiko Selama Pengiriman Ditanggung oleh pembeli Ditanggung oleh penjual
Pihak yang Mengurus Logistik Pembeli Penjual

 

Tantangan Mengelola Transaksi Loco & Franco Secara Manual

Baik sebagai penjual maupun pembeli, mengelola transaksi ini secara manual dapat menimbulkan berbagai masalah:

  • Perhitungan Biaya yang Rumit: Bagi penjual dengan syarat Franco, menghitung total ongkos kirim ke berbagai lokasi bisa salah dan mengurangi margin keuntungan.
  • Pelacakan yang Sulit: Bagi pembeli dengan syarat Loco, melacak posisi dan status pengiriman yang diurus sendiri bisa memakan waktu dan tenaga.
  • Manajemen Stok Tidak Sinkron: Keterlambatan atau ketidakpastian pengiriman dapat mengacaukan jadwal produksi dan tingkat persediaan di gudang.
  • Dokumentasi Berantakan: Mengelola Surat Jalan, Tanda Terima Barang, dan bukti pengiriman lainnya secara manual sangat rentan hilang atau rusak.

 

Solusi Cerdas dengan Prieds Supply Chain Management (SCM)

Di sinilah teknologi mengambil peran penting. Prieds hadir sebagai platform Supply Chain Management terintegrasi yang dirancang untuk mengatasi semua tantangan tersebut, baik untuk skema Loco maupun Franco.

Bagaimana Prieds Membantu Anda?

  1. Untuk Penjual (Transaksi Franco):
    • Route Optimization: Sistem Prieds dapat membantu merencanakan rute pengiriman paling efisien untuk menekan biaya operasional.
    • Real-Time Delivery Tracking: Lacak posisi setiap pengiriman secara real-time dan berikan visibilitas penuh kepada pelanggan Anda.
    • Digital Proof of Delivery (e-POD): Dapatkan bukti serah terima barang secara digital (foto, tanda tangan) yang langsung tersimpan di sistem, mempercepat proses penagihan.
  2. Untuk Pembeli (Transaksi Loco):
    • Warehouse Management System (WMS): Pastikan stok barang yang akan diambil sudah disiapkan dengan akurat oleh tim gudang, mempercepat proses muat barang.
    • Inventory Visibility: Dapatkan informasi akurat mengenai ketersediaan stok sebelum Anda mengirim armada untuk mengambil barang.
    • Integrasi Transportasi: Kelola dan pantau armada internal atau eksternal yang Anda tugaskan untuk mengambil barang dalam satu platform terpusat.

Memahami perbedaan Loco dan Franco adalah langkah awal yang krusial dalam setiap transaksi jual-beli. Loco memberikan kontrol logistik kepada pembeli, sementara Franco memberikan kenyamanan karena semua diurus oleh penjual.

Apapun skema yang Anda pilih, mengelolanya dengan efisien adalah kunci profitabilitas. Prieds Supply Chain Management menyediakan alat yang Anda butuhkan untuk mengotomatisasi proses, mengurangi risiko human error, dan memberikan visibilitas penuh dari gudang hingga ke tujuan akhir.

Jangan biarkan kompleksitas istilah logistik menghambat efisiensi bisnis Anda. Hubungi tim Prieds hari ini untuk mendapatkan konsultasi dan demo gratis tentang bagaimana kami dapat mentransformasi rantai pasok Anda.

Banner Promosi Mekari KlikPajak

promo sdc ×

Mau Belajar Accurate?

Promo Belajar Accurate. Nikmati belajar accurate dan dapatkan sertifikatnya hanya kurang dari 200 ribu rupiah.

Ambil Kelas