10 Contoh Surat Bisnis Sesuai Alur Kerja dan Cara Membuatnya

5 min read

10 Contoh Surat Bisnis Sesuai Alur Kerja dan Cara Membuatnya

Banner Promosi Prieds

Blog Szeto Consultants – Di era serba digital di mana komunikasi instan via WhatsApp atau email sudah jadi hal biasa, apakah surat bisnis formal masih relevan? Jawabannya: Sangat relevan.

Surat bisnis adalah tulang punggung profesionalisme dan legalitas. Sebuah kesepakatan bisnis yang hanya didasari oleh chat memiliki kekuatan hukum yang lemah. Surat bisnis berfungsi sebagai bukti tertulis, “duta” resmi perusahaan Anda, dan arsip penting.

Banyak pemilik bisnis bingung: “Kapan saya harus pakai surat penawaran? Apa bedanya dengan surat pesanan? Bagaimana format surat tagihan yang sopan tapi tegas?”

Artikel ini tidak hanya akan memberikan 10 contoh surat bisnis, tapi akan mengelompokkannya berdasarkan alur transaksi dari perkenalan hingga penagihan agar Anda mudah memahaminya. Dan di akhir, kami akan tunjukkan cara mengotomatisasi semua proses ini.

Apa Itu Surat Bisnis dan Mengapa Wajib Digunakan?

Surat bisnis adalah dokumen tertulis formal yang digunakan untuk berkomunikasi antar perusahaan atau antara perusahaan dengan klien.

Fungsinya tidak tergantikan:

  1. Bukti Hitam di Atas Putih: Ini adalah bukti hukum. Jika terjadi sengketa, surat perjanjian, surat pesanan (PO), dan faktur (invoice) adalah dokumen legal Anda.
  2. Wakil Profesional Perusahaan: Surat dengan kop surat, nomor, dan bahasa yang baku menunjukkan citra perusahaan yang profesional dan tepercaya.
  3. Arsip & Jejak Audit: Surat-menyurat adalah bagian dari jejak audit (audit trail) yang penting untuk pelacakan transaksi dan sejarah perusahaan.

Format Baku Surat Bisnis yang Wajib Ada

Sebelum masuk ke contoh, pastikan surat Anda memiliki 8 komponen standar ini untuk dianggap resmi:

  1. Kop Surat (Letterhead): Berisi logo, nama, alamat, dan kontak perusahaan Anda.
  2. Tanggal Surat: Kapan surat itu dibuat.
  3. Nomor, Lampiran, & Perihal: Bagian administrasi kunci. (Cth: Hal: Penawaran Jasa).
  4. Alamat Penerima: Nama dan alamat lengkap pihak yang dituju.
  5. Salam Pembuka: “Dengan hormat,”
  6. Isi Surat: Inti pesan (dibagi jadi paragraf pembuka, isi, dan penutup).
  7. Salam Penutup: “Hormat kami,”
  8. Pengirim: Nama jelas, jabatan, tanda tangan, dan (jika perlu) cap perusahaan.

10 Contoh Surat Bisnis Berdasarkan Alur Transaksi

Kami membagi 10 contoh ini menjadi 3 tahap alur bisnis agar Anda lebih mudah memahaminya.

Tahap 1: Perkenalan dan Penawaran

Tujuan tahap ini adalah menarik minat klien baru.

1. Contoh Surat Perkenalan Usaha

  • Tujuan: Memperkenalkan perusahaan Anda ke calon klien/mitra baru.
  • Template Isi:

    “Melalui surat ini, kami, [Nama Perusahaan Anda], ingin memperkenalkan diri sebagai perusahaan yang bergerak di bidang [Bidang Usaha Anda]. Kami telah berpengalaman melayani [Jenis Klien]…

    Bersama ini kami lampirkan profil perusahaan… Kami berharap dapat menjalin kerja sama yang baik dengan [Nama Perusahaan Penerima].”

2. Contoh Surat Permintaan Penawaran

  • Tujuan: Dikirim oleh calon pembeli untuk meminta informasi harga/produk.
  • Template Isi:

    “Sehubungan dengan kebutuhan kami akan [Nama Barang/Jasa], kami mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengirimkan surat penawaran harga.

    Adapun rincian yang kami butuhkan adalah sebagai berikut:

    1. [Detail Barang 1]
    2. [Detail Barang 2]Kami juga mohon informasi mengenai syarat pembayaran dan estimasi waktu pengiriman. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.”

3. Contoh Surat Penawaran (Quotation)

  • Tujuan: Dikirim oleh penjual untuk menjawab permintaan atau menawarkan produk.
  • Template Isi:

    “Menanggapi surat Bapak/Ibu No. [Nomor Surat Permintaan] perihal permintaan penawaran, bersama ini kami sampaikan penawaran harga untuk produk sebagai berikut:

    No. Nama Barang Spesifikasi Harga Satuan
    1. [Nama Barang] [Spek] Rp [Harga]

    Harga di atas [sebutkan syarat, misal: belum termasuk PPN 11% / franco gudang]. Penawaran ini berlaku hingga [Tanggal].

    Besar harapan kami penawaran ini dapat berlanjut ke tahap kerja sama.”

Tahap 2: Transaksi dan Pengiriman

Tahap ini terjadi ketika kesepakatan (deal) sudah tercapai.

4. Contoh Surat Pesanan (Purchase Order / PO)

  • Tujuan: Surat resmi dari pembeli untuk memesan barang/jasa yang sudah disepakati. Ini adalah awal kontrak.
  • Template Isi:

    “Berdasarkan surat penawaran Bapak/Ibu No. [Nomor Surat Penawaran] tanggal [Tanggal], kami bermaksud memesan barang-barang sebagai berikut:

    No. Nama Barang Kuantitas Harga Satuan Total
    1. [Nama Barang] [Jml] Rp [Harga] Rp [Total]

    Mohon barang-barang tersebut dapat kami terima paling lambat tanggal [Tanggal Pengiriman]. Pembayaran akan kami lakukan sesuai kesepakatan (misal: 30 hari setelah barang diterima).”

5. Contoh Surat Konfirmasi Pesanan

  • Tujuan: Dikirim oleh penjual untuk mengonfirmasi bahwa pesanan (PO) telah diterima dan akan diproses.
  • Template Isi:

    “Surat Pesanan (PO) Bapak/Ibu No. [Nomor PO] tanggal [Tanggal] telah kami terima dengan baik.

    Dengan ini kami konfirmasikan bahwa pesanan tersebut akan kami proses dan kirimkan sesuai jadwal, yaitu pada [Tanggal Pengiriman]. Terima kasih atas kepercayaan Anda.”

6. Contoh Surat Pengiriman Barang (Surat Jalan)

  • Tujuan: Dokumen yang menyertai barang saat dikirim. Ini adalah bukti pengiriman.
  • Template Isi:

    “Bersama surat ini, kami kirimkan barang-barang pesanan Bapak/Ibu sesuai PO No. [Nomor PO] dengan rincian sebagai berikut:

    No. Nama Barang Kuantitas Keterangan
    1. [Nama Barang] [Jml] [Misal: 2 koli]

    Mohon untuk diperiksa dan ditandatangani surat jalan ini sebagai bukti serah terima.

    Pengirim: [Nama Driver/Ekspedisi] | Penerima: [Nama Penerima di Lokasi]”

Tahap 3: Penagihan dan Penanganan Masalah

7. Contoh Surat Tagihan (Invoice / Faktur)

  • Tujuan: Surat resmi dari penjual untuk menagih pembayaran atas barang/jasa yang telah dikirim/dikerjakan.
  • Template Isi:

    “Dengan hormat,

    Bersama ini kami kirimkan tagihan (Invoice) atas pengiriman barang sesuai Surat Jalan No. [Nomor SJ] tanggal [Tanggal]:

    No. Keterangan Total
    1. Pembelian [Nama Barang] sesuai PO [Nomor PO] Rp [Total Harga]
    PPN 11% Rp [PPN]
    Total Tagihan Rp [Total Akhir]

    Mohon pembayaran dapat ditransfer ke Rekening [Bank] a.n. [Nama Perusahaan] No. [Nomor Rekening] paling lambat tanggal [Tanggal Jatuh Tempo].”

8. Contoh Surat Pengaduan (Komplain)

  • Tujuan: Dikirim oleh pembeli jika barang yang diterima tidak sesuai (rusak, kurang, salah).
  • Template Isi:

    “Dengan hormat,

    Menindaklanjuti kiriman barang pada [Tanggal] sesuai Surat Jalan No. [Nomor SJ], setelah kami lakukan pemeriksaan, kami menemukan ketidaksesuaian, yaitu:

    1. [Detail Komplain, misal: Barang X pecah / Barang Y kurang 5 unit].

    Sehubungan dengan hal ini, kami mohon penjelasan dan solusi dari pihak Bapak/Ibu [Misal: penggantian barang / pengiriman kekurangan]. Kami tunggu kabar baiknya.”

9. Contoh Surat Penangguhan Pembayaran

  • Tujuan: Dikirim oleh pembeli untuk meminta penundaan/keringanan pembayaran.
  • Template Isi:

    “Merujuk pada Invoice No. [Nomor Invoice] yang akan jatuh tempo pada [Tanggal], kami sampaikan permohonan maaf.

    Sehubungan dengan adanya [Sebutkan alasan singkat & jujur, misal: kendala arus kas operasional], kami mohon keringanan untuk menangguhkan pembayaran tersebut dan akan kami lunasi pada [Tanggal Baru].

    Kami harap Bapak/Ibu dapat memakluminya. Terima kasih atas pengertiannya.”

10. Contoh Surat Peringatan Tagihan

  • Tujuan: Surat pengingat (yang ke-1, 2, dst.) jika tagihan sudah lewat jatuh tempo.
  • Template Isi:

    “SURAT PERINGATAN PERTAMA

    Dengan hormat,

    Menurut catatan kami, tagihan (Invoice) No. [Nomor Invoice] sebesar Rp [Jumlah] telah jatuh tempo pada [Tanggal Tempo].

    Kami memahami kesibukan Bapak/Ibu, namun kami mohon agar pembayaran dapat segera diselesaikan. Apabila pembayaran telah dilakukan, mohon abaikan surat ini. Terima kasih.”

Masalah Sebenarnya Bisnis Anda “Tenggelam” dalam Kertas Manual

Sekarang bayangkan.

Anda membuat Surat Penawaran di Word. Setelah disetujui, Anda mengetik ulang Surat Pesanan di Excel. Lalu, tim gudang mengetik ulang Surat Jalan di Word. Kemudian, tim keuangan mengetik ulang Surat Tagihan (Invoice) di Excel.

Proses ini sangat tidak efisien, membuang waktu, dan sangat rentan human error (salah ketik nama, alamat, atau jumlah barang).

Solusi Otomatisasi Alur Surat Bisnis dengan Accurate Online

Inilah saatnya bisnis Anda upgrade. Software akuntansi modern seperti Accurate Online dirancang untuk mengotomatisasi seluruh alur ini.

Bayangkan:

  1. Anda membuat Penawaran Penjualan (Surat Penawaran) di Accurate.
  2. Saat klien setuju, Anda cukup 1x klik untuk mengubah Penawaran itu menjadi Pesanan Penjualan (Surat Pesanan). Data klien dan barang otomatis tercopy.
  3. Tim gudang 1x klik untuk mengubah Pesanan itu menjadi Pengiriman Pesanan (Surat Jalan). Stok otomatis terpotong.
  4. Tim keuangan 1x klik untuk mengubah Pengiriman itu menjadi Faktur Penjualan (Surat Tagihan/Invoice). Piutang otomatis tercatat.

Semua dokumen (Surat Penawaran, PO, Surat Jalan, Invoice) memiliki template profesional dengan Kop Surat Anda dan bisa langsung di-email ke klien dari dalam sistem.

Penting! Jangan Implementasi Sendirian, Gunakan Ahlinya

Membeli software itu mudah, tapi membuatnya “berjalan” sesuai alur bisnis unik Anda itu sulit. Di sinilah peran Szeto Consultants sebagai implementator resmi dibutuhkan.

Banyak bisnis gagal menggunakan software baru karena setup awalnya salah.

Szeto Consultants akan membantu Anda:

  1. Menganalisis Alur Bisnis: Memetakan alur kerja manual Anda (yang penuh surat-surat itu) ke dalam sistem Accurate Online.
  2. Setup Awal (Setup Database): Memasukkan data klien, data produk, dan setup kode akun agar laporan keuangan Anda valid.
  3. Desain Template: Mendesain ulang template Surat Penawaran, Invoice, dan Surat Jalan Anda di dalam Accurate agar terlihat profesional sesuai brand Anda.
  4. Training Tim (Pelatihan): Memberikan “training accurate” yang terstruktur kepada tim Anda agar mereka beralih total dari cara manual (Word/Excel) ke sistem Accurate yang terotomatisasi.

Kesimpulan

Surat bisnis formal tetap krusial untuk legalitas dan profesionalisme. Tetapi, membuatnya secara manual satu per satu adalah pemborosan waktu yang menghambat pertumbuhan bisnis Anda.

Waktunya beralih ke sistem yang mengotomatisasi seluruh alur dari penawaran hingga tagihan dalam satu platform.

Siap menghentikan pengetikan dokumen berulang-ulang dan fokus mengembangkan bisnis?

Hubungi Szeto Consultants hari ini untuk konsultasi dan demo gratis Accurate Online. Biarkan kami menunjukkan cara mengotomatisasi alur surat bisnis Anda.

Banner Promosi Mekari KlikPajak

promo sdc ×

Mau Belajar Accurate?

Promo Belajar Accurate. Nikmati belajar accurate dan dapatkan sertifikatnya hanya kurang dari 200 ribu rupiah.

Ambil Kelas