Blog Szeto Consultants – Di dunia bisnis makanan yang semakin kompetitif, memiliki strategi yang jelas dan terstruktur adalah hal yang sangat penting. Salah satu alat yang bisa membantu Anda memetakan langkah bisnis adalah memahami contoh business model canvas makanan.
Dengan menggunakan contoh bisnis model canvas makanan, Anda bisa memahami lebih dalam setiap elemen kunci bisnis makanan, mulai dari produk hingga strategi pemasaran. Apalagi, dengan melihat berbagai contoh bisnis model canvas, Anda dapat mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan bisnis makanan yang Anda miliki secara efektif dan efisien.
Daftar Isi
Apa itu Business Model Canvas?
Business Model Canvas (BMC) adalah sebuah alat manajemen strategis yang digunakan untuk menggambarkan, merancang, dan memvalidasi model bisnis secara visual dalam satu halaman. BMC membagi strategi bisnis menjadi 9 komponen utama: Customer Segments, Value Propositions, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partnerships, dan Cost Structure.
Contoh Bisnis Model Canvas Makanan
Berikut adalah contoh Business Model Canvas untuk beberapa jenis bisnis makanan yang umum dan bisa jadi inspirasi:
1. Ayam Geprek
- Customer Segments: Pecinta makanan pedas, pekerja kantoran, mahasiswa, anak muda.
- Value Propositions: Menyediakan ayam geprek dengan tingkat kepedasan yang bisa disesuaikan, harga terjangkau, rasa gurih dan pedas yang memikat.
- Channels: Online food delivery, media sosial, website, gerai pinggir jalan.
- Customer Relationships: Promo melalui aplikasi, loyalty program, interaksi aktif di media sosial.
- Revenue Streams: Penjualan langsung, paket bundling dengan nasi dan minuman.
- Key Resources: Supplier ayam dan bumbu berkualitas, karyawan, dapur lengkap.
- Key Activities: Olah ayam geprek, promosi online, pengemasan.
- Key Partnerships: Supplier ayam, platform delivery, logistik.
- Cost Structure: Bahan baku, pemasaran, sewa lokasi.
2. Steak
- Customer Segments: Keluarga, pasangan muda, komunitas kuliner.
- Value Propositions: Steak dengan variasi saus, harga bersaing, layanan antar.
- Channels: Restoran, aplikasi pesan makanan, online delivery.
- Customer Relationships: Diskon ulang tahun, loyalty card.
- Revenue Streams: Penjualan steak, side dish, minuman.
- Key Resources: Daging segar, chef handal.
- Key Activities: Proses masak, pengemasan, promosi digital.
- Key Partnerships: Supplier daging dan saus, platform pengiriman.
- Cost Structure: Bahan baku, gaji, peralatan.
3. Minuman Teh Jumbo
- Customer Segments: Remaja, keluarga, anak muda.
- Value Propositions: Teh jumbo dengan rasa manis segar, harga terjangkau.
- Channels: Stand pinggir jalan, online delivery, media sosial.
- Customer Relationships: Diskon hari tertentu, kupon.
- Revenue Streams: Penjualan langsung dan bundling snack.
- Key Resources: Teh, gula, cup besar, mesin es.
- Key Activities: Seduh teh, penyajian, promosi.
- Key Partnerships: Supplier bahan, platform delivery.
- Cost Structure: Bahan baku, promosi.
4. Makaroni Pedas
- Customer Segments: Pelajar, mahasiswa, pecinta camilan pedas.
- Value Propositions: Makaroni pedas berbagai level, camilan praktis.
- Channels: Marketplace, media sosial, stand.
- Customer Relationships: Diskon dan kemasan menarik.
- Revenue Streams: Penjualan kemasan kecil dan besar.
- Key Resources: Supplier makaroni dan bumbu.
- Key Activities: Produksi, pengemasan, promosi.
- Key Partnerships: Supplier bahan baku, platform pengiriman.
- Cost Structure: Biaya produksi, promosi.
5. Frozen Food
- Customer Segments: Ibu rumah tangga, pekerja, pelajar.
- Value Propositions: Produk beku tahan lama, mudah diolah, banyak varian.
- Channels: Marketplace, website, media sosial.
- Customer Relationships: Membership, promo pengiriman gratis.
- Revenue Streams: Penjualan paket dan satuan.
- Key Resources: Freezer, supplier bahan mentah.
- Key Activities: Pembekuan, promosi, pengemasan.
- Key Partnerships: Supplier bahan, logistik.
- Cost Structure: Bahan, listrik, promosi.
6. Pasta dan Salad
- Customer Segments: Pecinta makanan sehat, pekerja kantoran, anak muda.
- Value Propositions: Pasta dan salad organik, banyak topping.
- Channels: Website, aplikasi pesan makanan.
- Customer Relationships: Loyalty program, diskon ulang.
- Revenue Streams: Penjualan pasta dan salad.
- Key Resources: Bahan organik, dapur khusus.
- Key Activities: Pengolahan, pengemasan, promosi.
- Key Partnerships: Supplier bahan organik, pengiriman.
- Cost Structure: Bahan, kemasan, tenaga kerja.
7. Kopi Instan (Starling)
- Customer Segments: Pecinta kopi, pekerja, mahasiswa.
- Value Propositions: Kopi murah, praktis.
- Channels: Stand gerobak, online delivery, marketplace.
- Customer Relationships: Diskon langganan, giveaway.
- Revenue Streams: Penjualan kopi, varian rasa.
- Key Resources: Supplier kopi, alat seduh.
- Key Activities: Pembuatan kopi, promosi.
- Key Partnerships: Supplier kopi, platform pengiriman.
- Cost Structure: Bahan, operasional gerobak.
Dengan memahami contoh-contoh bisnis model canvas makanan di atas, Anda bisa lebih mudah memetakan strategi bisnis makanan dengan matang dan terarah. Ini membantu meminimalisir risiko dan memperbesar peluang bisnis berkembang sukses.
Butuh Bantuan untuk Akuntansi dan Bisnis?
Jika Anda ingin mempelajari pengelolaan akuntansi dan strategi bisnis lebih mendalam, Szeto Consultants siap membantu lewat jasa pelatihan dan implementasi akuntansi serta bisnis yang praktis dan profesional. Tingkatkan efisiensi dan kelola bisnis makanan Anda dengan lebih baik bersama Szeto Consultants.
Hubungi kami sekarang untuk konsultasi dan pelatihan yang sesuai kebutuhan bisnis Anda!