Cara dan Contoh Membuat KPI Produksi Manufaktur

2 min read

Cara dan Contoh Membuat KPI Produksi Manufaktur

Blog Szeto Consultants – Dalam dunia bisnis manufaktur, pengukuran kinerja adalah kunci untuk mencapai efisiensi dan efektivitas dalam proses produksi. Salah satu alat yang paling efektif untuk mengukur kinerja ini adalah KPI (Key Performance Indicators). KPI membantu perusahaan dalam memantau dan mengevaluasi kinerja proses produksi, serta mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Kami akan membahas contoh KPI yang relevan untuk produksi manufaktur dan cara membuatnya dengan mudah berikut ini.

Apa Itu KPI?

KPI adalah metrik yang digunakan untuk mengukur seberapa baik suatu organisasi, departemen, atau individu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks produksi manufaktur, KPI berfungsi untuk:

  • Mengukur efisiensi proses produksi.
  • Menilai kualitas produk yang dihasilkan.
  • Mengidentifikasi masalah dalam proses produksi.
  • Membantu dalam pengambilan keputusan strategis.

Contoh KPI dalam Produksi Manufaktur

Berikut adalah tabel yang menggambarkan contoh KPI (Key Performance Indicators) untuk produksi manufaktur. Tabel ini mencakup kategori KPI, deskripsi, dan rumus yang digunakan untuk menghitung masing-masing KPI.

Kategori KPI KPI Deskripsi Rumus
Efisiensi Produksi OEE (Overall Equipment Effectiveness) Mengukur efektivitas keseluruhan dari peralatan yang digunakan dalam produksi. OEE = (Ketersediaan x Kinerja x Kualitas)
Cycle Time Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk. Cycle Time = Waktu Produksi / Jumlah Unit
Production Efficiency Mengukur seberapa efisien proses produksi dibandingkan dengan standar. Efficiency = (Output Aktual / Output Standar) x 100%
Kualitas Produk Defect Rate Persentase produk cacat dari total produk yang diproduksi. Defect Rate = (Jumlah Produk Cacat / Total Produksi) x 100%
First Pass Yield Persentase produk yang lulus inspeksi pada percobaan pertama tanpa perbaikan. FPY = (Jumlah Produk Lulus / Total Produksi) x 100%
Biaya Produksi Cost per Unit Biaya rata-rata untuk memproduksi satu unit produk. Cost per Unit = Total Biaya Produksi / Jumlah Unit
Total Production Cost Total biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi dalam periode tertentu. Total Cost = Biaya Bahan + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead
Waktu dan Pengiriman On-Time Delivery Rate Persentase pengiriman produk tepat waktu kepada pelanggan. On-Time Delivery = (Jumlah Pengiriman Tepat Waktu / Total Pengiriman) x 100%
Lead Time Waktu yang dibutuhkan dari pemesanan hingga pengiriman produk. Lead Time = Waktu Pemesanan – Waktu Pengiriman
Keamanan Kerja Incident Rate Jumlah insiden keselamatan per 100 karyawan dalam periode tertentu. Incident Rate = (Jumlah Insiden / Total Jam Kerja) x 200,000
Lost Time Injury Frequency Rate Jumlah cedera yang menyebabkan kehilangan waktu kerja per 1 juta jam kerja. LTIFR = (Jumlah Cedera yang Mengakibatkan Kehilangan Waktu / Total Jam Kerja) x 1,000,000

Penjelasan Tabel

  • Kategori KPI: Mengelompokkan KPI berdasarkan fokus pengukuran, seperti efisiensi produksi, kualitas produk, biaya produksi, waktu dan pengiriman, serta keamanan kerja.
  • KPI: Menyebutkan indikator kinerja yang spesifik.
  • Deskripsi: Menjelaskan apa yang diukur oleh KPI tersebut.
  • Rumus: Menyediakan rumus yang digunakan untuk menghitung KPI, yang dapat membantu dalam analisis dan pengambilan keputusan.

Dengan menggunakan KPI yang tepat, perusahaan manufaktur dapat memantau kinerja mereka secara efektif, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.

Cara Membuat KPI untuk Produksi Manufaktur

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat KPI yang efektif dalam proses produksi:

  1. Tentukan Tujuan Bisnis
    Sebelum membuat KPI, penting untuk memahami tujuan bisnis secara keseluruhan. Apakah fokusnya pada peningkatan efisiensi, pengurangan biaya, atau peningkatan kualitas? Tujuan ini akan menjadi dasar dalam menentukan KPI yang relevan.
  2. Identifikasi Proses Kunci
    Tentukan proses kunci dalam produksi yang ingin diukur. Ini bisa mencakup proses pengadaan bahan baku, proses produksi, dan pengiriman produk.
  3. Pilih KPI yang Relevan
    Pilih KPI yang sesuai dengan tujuan dan proses yang telah diidentifikasi. Pastikan KPI tersebut dapat diukur dan memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.
  4. Tetapkan Target
    Setelah memilih KPI, tetapkan target yang ingin dicapai. Target ini harus realistis dan dapat dicapai, namun tetap menantang.
  5. Kumpulkan Data
    Kumpulkan data yang diperlukan untuk mengukur KPI. Ini bisa meliputi data produksi, data kualitas, dan data biaya.
  6. Analisis dan Tindak Lanjut
    Secara rutin analisis hasil KPI dan bandingkan dengan target yang telah ditetapkan. Jika ada deviasi, identifikasi penyebabnya dan lakukan tindakan perbaikan yang diperlukan.
  7. Tinjau dan Sesuaikan
    KPI harus ditinjau secara berkala untuk memastikan relevansinya. Sesuaikan KPI dan target sesuai dengan perubahan dalam proses produksi atau tujuan bisnis.

KPI adalah alat yang sangat penting dalam mengukur dan memantau kinerja proses produksi di perusahaan manufaktur. Dengan menetapkan KPI yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas produk. Melalui pemantauan yang konsisten dan analisis yang mendalam, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan bisnis yang lebih baik.

promo sdc ×

Mau Belajar Accurate?

Promo Belajar Accurate. Nikmati belajar accurate dan dapatkan sertifikatnya hanya kurang dari 200 ribu rupiah.

Ambil Kelas