Bisnis hijab adalah salah satu jenis usaha yang menarik minat banyak pengusaha pemula. Beberapa tahun terakhir, bisnis jual beli hijab semakin menjanjikan. Tidak mengherankan jika banyak merek hijab baru bermunculan, menawarkan berbagai kualitas—dari yang standar hingga premium. Tentu saja, semakin baik kualitas bahan yang digunakan, semakin tinggi pula harga jualnya.
Daftar Isi
Tren dan Demand Bisnis Hijab
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan bisnis hijab semakin luas seiring bertambahnya pengguna hijab di Indonesia. Saat ini, hijab tidak hanya digunakan untuk memenuhi kewajiban agama, tetapi juga menjadi tren fesyen.
Dahulu, hijab hanya tersedia dalam model yang sama dengan pilihan warna dan corak yang terbatas. Namun, sekarang hijab hadir dalam berbagai model, corak, dan warna yang bisa ditemukan di toko fisik maupun online dengan harga yang bervariasi.
Semakin menarik corak hijab, semakin besar permintaan pasar. Hal ini karena satu pengguna hijab dapat membeli beberapa model dan warna yang sesuai dengan pakaian yang dimilikinya. Secara tidak langsung, hal ini mendorong perkembangan bisnis hijab dari waktu ke waktu.
Tonton Juga Video Kami:
Peluang dan Perkembangan Bisnis Hijab di Indonesia
Semakin banyak pengguna hijab, semakin termotivasi para desainer untuk merilis koleksi baru. Banyak desainer bahkan menciptakan hijab beserta busana muslim lengkap. Hal ini tentu menarik bagi konsumen. Meskipun pembelian dapat dilakukan secara terpisah, membeli satu set lengkap lebih menghemat anggaran.
Sebenarnya, perkembangan hijab di Indonesia mulai memasuki era modern sejak tahun 2000. Pada tahun 1990, gaya hijab sangat sederhana (hanya segi empat dengan peniti dan dibiarkan menjuntai). Namun, pada tahun 2000, hijab mulai dililitkan pada leher, dan hijab instan mulai muncul, yang secara tidak langsung meningkatkan popularitas hijab.
Para wanita yang sebelumnya belum mengenakan hijab, banyak yang mulai menggunakan hijab instan karena mudah dipakai dan memiliki banyak variasi. Hingga kini, hijab instan masih menjadi favorit bagi wanita yang mengutamakan kepraktisan.
Beberapa tahun terakhir, perkembangan hijab semakin pesat, terlihat dari beragamnya model hijab di pasaran. Tidak hanya hijab segi empat dan hijab instan, tetapi juga pashmina dan hijab syar’i dengan pilihan warna yang lebih bervariasi.
Fenomena OOTD (Outfit of The Day) hijab pun muncul. Beberapa aksesori tambahan seperti ciput, scrunchie, tuspin, dan bros juga diminati untuk mempercantik penampilan.
Melihat tren hijab yang terus berkembang dan semakin banyaknya wanita muslim yang mengenakan hijab, peluang bisnis ini sangat menjanjikan. Bahkan, bukan tidak mungkin jenis bisnis ini akan terus diminati hingga puluhan tahun ke depan.
Risiko Bisnis Hijab dan Solusinya
Meskipun menjanjikan, bisnis hijab tidak terlepas dari risiko. Seperti bisnis ekspor dan usaha lainnya, jual beli hijab sering menghadapi hambatan. Naik turunnya bisnis adalah hal yang wajar, namun penting untuk segera menemukan solusi agar bisnis tetap berjalan lancar dan tidak menghadapi masalah yang sama berulang kali.
Berikut adalah risiko-risiko dalam bisnis hijab dan solusinya yang perlu Anda pahami dan pelajari:
Perubahan Tren
Salah satu kelemahan bisnis hijab adalah perubahan tren yang cepat. Hijab yang sudah lewat tren biasanya tidak lagi menarik bagi konsumen, menyebabkan kerugian bagi pebisnis pemula. Solusinya adalah dengan memantau tren pasar secara berkala dan memproduksi hijab dalam jumlah kecil. Misalnya, satu kali produksi sebanyak 100 pcs dengan target penjualan maksimal 6 bulan.
Perputaran Modal yang Lambat
Memulai bisnis hijab membutuhkan modal yang cukup besar untuk membeli stok atau produksi mandiri. Karena hijab bukan kebutuhan primer, sebagian konsumen membelinya hanya pada waktu tertentu, seperti menjelang lebaran, untuk kado, acara wisuda, pertunangan, atau pernikahan. Terlalu banyak stok hijab bisa menyebabkan perputaran uang lambat, menghambat kemampuan untuk memproduksi model hijab baru yang sedang tren. Solusinya adalah melakukan pembelian atau produksi dalam jumlah kecil, misalnya 6 pcs per model dan warna. Amati model dan warna yang paling diminati untuk restok, dan hentikan produksi model yang kurang disukai konsumen.
Persaingan Tinggi
Persaingan dalam bisnis hijab sangat tinggi. Sebagai pemula, ada baiknya mengikuti tren pasar dan membuat hijab sesuai selera serta kebutuhan konsumen. Ini tidak hanya memperbesar peluang hijab Anda diminati, tetapi juga membantu Anda bersaing secara sehat dengan kompetitor.
Baca Juga : Memulai Bisnis Fotografi : Cara Buat Kalian Yang Mau Memulai
Tips Memulai Bisnis Hijab Untuk Pemula
Bagi Anda yang ingin memulai usaha hijab, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
Riset Pasar
Lakukan riset pasar untuk mengetahui tren dan kebutuhan konsumen terkait hijab. Selain mengidentifikasi peluang, riset ini juga membantu Anda memahami kelebihan dan kekurangan kompetitor.
Tentukan Konsep Bisnis
Tentukan apakah Anda ingin mengambil hijab dari supplier atau memproduksi sendiri. Pertimbangkan juga jenis hijab yang akan dijual, seperti segi empat, pashmina, instan, atau semuanya.
Cari Supplier atau Pengrajin
Jika Anda hanya ingin menjual hijab, carilah supplier tangan pertama yang tepercaya. Jika Anda ingin memproduksi sendiri, cari pengrajin hijab yang amanah dan profesional.
Buat Merek
Penting untuk membuat merek hijab sebagai identitas. Ketika hijab Anda disukai oleh konsumen, mereka akan lebih mudah mengingat nama Anda. Merek yang mudah diingat juga akan meningkatkan nilai branding bisnis Anda.
Strategi Pemasaran
Untuk menarik perhatian konsumen, terapkan strategi pemasaran yang efektif. Manfaatkan media sosial, marketplace, dan ikuti promo menarik seperti Harbolnas untuk menjaring lebih banyak konsumen.